BKSAP DPR Dorong Pemerintahan Prabowo Bentuk Konsulat Kehormatan di 16 Negara
Jakarta (JakCityNews)-Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Putu Supadma Rudana mendorong pemerintahan Prabowo Subianto ke depan melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dapat membentuk Konsulat Kehormatan di setiap negara Kepulauan Pasifik yang jumlahnya mencapai 16 negara.
Pembentukan Konsulat Kehormatan ini sebagai langkah konkrit negara Indonesia pasca penyelenggaraan Indonesia-Pacific Parliamentary Partnership (IPPP) ke-2 pada 24-26 Juli 2024 lalu, di Jakarta.
“Saya mendorong setelah forum ini, seharusnya Kemlu di pemerintahan berikutnya menunjuk Honorary Consul di setiap Negara Kepulauan Pasifik. Saat ini, kita cuma punya tiga Konsulat yaitu Kedutaan Besar kita di New Zealand, Fiji dan di Port Moresby, Papua Nugini, ” ujar Putu Supadma dalam Dialektika Demokrasi bertema ‘Mencermati Hasil Sidang Ke-2 IPPP’ di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (1/8/2024).
Konsulat kehormatan atau konsulat dipimpin oleh Konsul Kehormatan. Yaitu perwakilan diplomatik yang dipimpin oleh Konsul Kehormatan. Tugasnya menyediakan layanan diplomatik yang sifatnya terbatas dan keberadaan Konsul Kehormatan akan memberikan support pada kedaulatan Indonesia di semua forum internasional.
“Harapannya, Indonesia akan didukung, kerja sama ekonomi selalu ditingkatkan, dan hubungan people to people menjadi meningkat, ” katanya.
“Kalau saling kenal biasanya semakin sayang. Kalau mereka sudah kita akselerasi, sudah kita engage, respek mereka akan terbentuk dan terwujud. Ini yang kita dorong, political will, political affirmation, dan political komitmen dari pemerintah kita,” ujarnya.
Sementara forum sama Pengamat Hubungan Internasional, Teuku Rezasyah mengakui negara-negara Kepulauan Pasifik merupakan negara-negara yang rata-rata negara kecil dengan jumlah penduduk juga kecil. Tetapi, apabila mereka bersatu maka mereka menjadi kekuatan besar dan bisa mempengaruhi dinamika dunia.
Misalnya ketika dalam Sidang di PBB, keputusan yang diambil negara-negara Kepulauan Pasifik bisa mempengaruhi sikap dan pendapat negara-negara besar seperti Amerika Serikat. “Jadi walaupun kecil tapi kecil-kecil cabe rawit,” kelakar Reza.(gsu)