Terkait Eko Belum Dipanggil Pelatnas, Chandra Bhakti Janji Akan Koordinasi
JakCityNews (Jakarta) – Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Chandra Bhakti angkat bicara masalah lifter andalan Indonesia, Eko Yuli Irawan yang belum mendapat surat pemanggilan pelatnas dalam menghadapi SEA Games Hanoi, Vietnam, 12-23 Mei 2022 dan Asian Games Hangzhou, Zhajian, China, 10-25 September 2022.
Chandra Bhakti berjanji akan mengkoordinasikan soal peraih empat medali di Olimpiade tersebut dengan pihak Pengurus Besar Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI).
“Saya akan koordinasikan dengan PB PABSI,” kata Chamdra Bhakti saat dihubungi Jumat (21/1/2022).
Mengingat SEA Games dan Asian Games sudah ditetapkan sebagai sasaran, kata Chandra, Kontingen Indonesia yang diberangkatkan ramping tetapi produktif dalam meraih medali.
“SEA Games dan Asian Games jadi sasaran antara. Jadi, Kemenpora ingin Kontingen Indonesia yang dikirim harus ramping tetapi produktif medali. Sasaran kita ke depan Olimpiade sesuai DBON,” tegasnya.
Khusus menghadapi SEA Games Hanoi 2022, Chandra Bhakti berharap seluruh induk-induk organisasi sudah menjalankan program pemusatan latihan atlet nasional (pelatnas) pada Februari mendatang.
Baca juga :
- Petrokimia Bertekad Pertahankan Gelar, TNI AL Ingin Bermain Tanpa Beban
- Putra Indomaret Akan Hadapi LavAni di Grand Final
- Putri TNI AL Dampingi Petrokimia di Grand Final, Usai Kalahkan Bank Jatim
- Indomaret dan LavAni Tinggal Selangkah Lagi ke Grand Final
- Petrokimia Gresik Menjadi Tim Pertama yang Lolos ke Grand Final
Sebelumnya, Eko Yuli Irawan menyatakan kesiapannya kembali membela Merah Putih di SEA Games Hanoi 2022 dan Asian Games Hangzhou 2022. Namun, dia mengaku belum mendapat surat resmi pangilan dari PB PABSI untuk masuk pelatnas.
“Saya siap tampil di SEA Games Vietnam 2022 maupun Asian Games China 2022. Saat ini, saya belum mendapat surat resmi panggilan pelatnas dari PB PABSI. Sampai saat ini, saya belum mendapatkannya,” kata Eko Yuli Irawan.
Surat panggilan pelatnas itu, kata Eko, sangat penting baginya sebagai syarat administrasi yang bisa dilakukan pada saat pemanggilan atlet. Apalagi, posisinya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Biasanya setiap atlet yang masuk pelatnas mendapat panggilan resmi yang ditembuskan kepada Pengprov PABSI tempatnya bernaung. Surat itu juga penting bagi saya apalagi sebagai ASN,” jelas Eko yang terus menjalani latihan di rumahnya.
Meski belum mendapat panggilan, Eko tetap menunggu apalagi akan ada Seleksi Nasional (Seleknas) untuk memilih lifter yang akan direkrut masuk dalam pelatnas SEA Games maupun Asian Games 2022.
Eko mencetak sejarah dengan menjadi satu-satunya lifter angkat besi yang mengoleksi empat medali pada empat panampilan di Olimpiade. Pada Olimpiade 2020 Tokyo, pria berusia 33 tahun ini meraih medali perak. Sebelumnya, dia membawa pulang medali perak (Rio de Janeiro, 2016) serta perunggu (London, 2012 dan Beijing, 2008). (Azhr)