Senator Yogyakarta Serukan Presiden Ambil Peran Nyata di Krisis Kemanusiaan Sudan

JakCityNews (Jakarta) – Anggota DPD RI asal Daerah Istimewa Yogyakarta, Dr. H. Hilmy Muhammad, M.A., menyerukan agar Presiden Indonesia Prabowo Subianto tak diam dan mengambil peran nyata menghadapi tragedi kemanusiaan di Sudan yang tengah berlangsung hingga saat ini.
Sebagaimana dilansir CNN Indonesia, imbas perang itu, 40.000 orang tewas dan 12 juta jiwa mengungsi. Data tersebut menujukkan perang yang terus berkecamuk di Sudan bukan sekadar perebutan kekuasaan antara dua kelompok bersenjata, melainkan bencana kemanusiaan yang menghancurkan kehidupan jutaan rakyat sipil.
“Ini bukan lagi konflik politik. Puluhan ribu orang sudah tewas, jutaan lainnya mengungsi, dan banyak fasilitas yang lumpuh total. Ini sudah masuk dalam kategori pembantaian kemanusiaan. Kita, Indonesia, tidak boleh diam. Presiden harus mengambil peran nyata di krisis kemanusiaan Sudan, ” tegas Gus Hilmy, melalui keterangan tertulisnya, Selasa (4/11/2025).
Katib Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu menegaskan, Indonesia sebagai bangsa yang berlandaskan kemanusiaan dan perdamaian dunia sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945, memiliki tanggung jawab moral dan politik untuk mengambil peran aktif dalam upaya penyelesaian tragedi ini.
“Sebagai bangsa yang lahir dari perjuangan melawan penjajahan, Indonesia tahu persis bagaimana rasanya ditindas dan diabaikan. Karena itu, sikap diam di hadapan kejahatan kemanusiaan adalah bentuk pengkhianatan terhadap nilai-nilai dasar Republik ini, mengingkari jati diri kita sendiri, ” ujar Anggota Komisi Fatwa MUI Pusat itu.
Gus Hilmy menyerukan agar Indonesia segera mengambil langkah cepat dan tegas, memimpin upaya diplomasi kemanusiaan di tingkat internasional melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), dan negara-negara yang tergabung dalam Gerakan Non-Blok, untuk menekan semua pihak yang bertikai agar menghentikan kekerasan dan membuka jalur aman bagi warga sipil.
“Yang terpenting bagi kita saat ini adalah keamanan warga sipil dulu, jangan sampai ada korban lagi. Setelah itu, kita mendesak Dewan Keamanan PBB untuk menghentikan pasokan senjata kepada pihak-pihak yang terlibat dalam konflik agar gencatan senjata segera tercapai, ” kata Gus Hilmy.
Senator asal D.I. Yogyakarta itu juga meminta Pemerintah Indonesia untuk secara terbuka dan resmi menyatakan keberpihakannya. Pihaknya juga meminta agar Presiden Prabowo menyatakan secara terbuka posisinya berpihak pada rakyat Sudan, bukan kepada pihak bersenjata mana pun.
“Kita tidak boleh terjebak pada legitimasi politik salah satu kubu. Kita hanya berpihak pada rakyat, pada kemanusiaan, ” ujarnya.
Lebih lanjut, Gus Hilmy menekankan pentingnya Pemerintah Indonesia mengirimkan bantuan kemanusiaan secara nyata, baik dalam bentuk tenaga medis, logistik, maupun dukungan perlindungan bagi para pengungsi, melalui lembaga-lembaga seperti Kementerian Luar Negeri, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Palang Merah Indonesia (PMI). (Tim)
