Putra Pertamina Awali Langkah Manis di PLN Mobile Proliga 2022


JakCityNews (Bogor) – Tim putra Jakarta Pertamina Pertamax mengawali langkah manis dengan meraih poin penuh setelah mengalahkan Jakarta BNI 46 dengan skor 3-0 (25-23, 25-15, 25-20), pada hari terakhir seri pertama PLN Mobile Proliga 2022 di Kawah Candradimuka, Padepokan Voli Jenderal Polisi Kunarto, Sentul, Bogor.
Bermaterikan sebagian besar pemain Jabar di ajang PON XX Papua, Jakarta Pertamina Pertamax mendominasi permainan sejak awal. Hanya di set pertama Jakarta BNI 46 sempat memberikan perlawanan.
Jasen Natanael Kilanta dkk. dari Pertamina banyak memberikan tekanan kepada tim asuhan Samsul Jais.
“Bersyukur kami bisa menang 3-0 meski pada saat persiapan sedikit khawatir, karena dua hari mau pertandingan pemain asing kami dari Rusia, Nikita Venidiktov cedera,” ujar kapten tim Pertamina, Jasen Natanael Kilanta kepada wartawan usai laga.
Namun, lanjut setter Pertamina itu, Hal tersebut tidak mempengaruhi penampilan timnya, karena sudah kompak sejauh ini.
Baca juga :
- Furcony : FKP Wujud Komitmen PA3KN Hadirkan Layanan Publik yang Akurat
- Final Four Livoli Divisi Utama 2025: TNI AU Dipaksa Main Lima Set, Taklukkan Perumda Tirta Bhagasasi
- Final Four Livoli Divisi Utama 2025: Diperkuat Megawati, Bank Jatim Tumbang Atas Juara Bertahan Petrokimia
- Final Four Livoli Divisi Utama 2025: LavAni Taklukkan Indomaret di Laga Pembuka
- Livoli Divisi Utama 2025: TNI AU Electric Juarai Putaran Reguler Kedua, Tundukkan Indomaret di Final
Sementara itu. pelatih Pertamina, Pascal Wilmar mengaku puas penampilan tim asuhannya. “Kami beruntung bisa beradaptasi di lapangan dengan mengenali permainan lawan,” jelas Pascal
Di samping itu, Pascal juga merasa puas dengan penampilan timnya yang cukup kompak. Persiapan satu setengah bulan menghadapi even Proliga ini dirasa cukup baik. “Masalah chemistry juga saya persiapkan,” tambah mantan pemain nasional itu.
Sedangkan pelatih Jakarta BNI 46, Samsul Jais mengakui kalau lawannya, Pertamina bermain sangat kompak. Hal itu karena mereka sudah bermain dalam satu tim di Jabar.
“Mayoritas pemain PON Jabar jadi tidak sulit menyatukan tim dari Pertamina
Kami mencoba keluar dari tekanan tim lawan, tapi beberapa kali punya masalah di penerimaan servis,” kata Samsul.(eles)