Qubil AJ Ikut Prihatin Warga Jakarta Kesulitan Minyak Goreng

JakCityNews (Jakarta) – Kelangkaan minyak goreng benar-benar bikin aktor sinetron dan komedian Qubil AJ tak habis pikir. Hatinya miris, sedih dan bercampur marah saat dihadapan banyak warga masyarakat yang antri membeli minyak goreng.
“Saya melihat langsung pemandangan itu di kawasan Jabodetabek. Aneh bin ajaib. Indonesia yang kaya tanaman kelapa sawit sebagai bahan pembuatan minyak goreng, kok warga masyarakat kesulitan. Saya sih melihat ada yang nggak beres,” kata Qubil AJ kepada JakCityNews, Kamis (10/3/2022).
Makanya, aktor yang melekat sebagai pemeran Bang Madit Musyawaroh di serial sinetron ‘Islam KTP’ tayangan di SCTV beberapa tahun silam itu, berani menyebut kejadian kelangkaan minyak goreng sebagai cerminan kegagalan Pemerintah.
“Jadi, kalau bicara masalah pangan atau ketersediaan Sembako, mutlak sangat dibutuhkan oleh warga masyarakat. Apa jadinya jika keseringan barang-barang kebutuhan pokok sering hilang di pasaran? Pasti ada yang nggak beres terkait distribusi bahan pangan,” ucap dia.
Baca juga :
- PLN Terus Jalin Kolaborasi Global, Kembangkan Energi Hidro di Indonesia
- PLN Mobile Proliga 2025: LavAni Menangi Laga Perdananya di Final Four, Kalahkan Bank Sumsel 3-0
- PLN Mobile Proliga 2025: Popsivo atasi Petrokimia untuk Raih Kemenangan Pertama Babak Final Four
- PLN Mobile Proliga 2025: Bhayangkara Presisi Tundukkan Samator
- PLN Mobile Proliga 2025: Pertamina Kalahkan Electric PLN di Awal Laga Final Four
Qubil AJ setuju bagi para penimbun Sembako, harus dijerat oleh hukum. Sebab, hal itu kan sama saja membuat masyarakat semakin sulit dalam kehidupannya. Akibat kelangkaan minyak goreng, usaha kelas bawah jadi kolaps. Perputaran ekomomi pun jadi mandeg.
“Hal itu juga bukti Menteri Perdagangan sebagai pembantu Presiden, gagal. Seperti nggak becus mengatur distribusi atau mencukupi kebutuhan bahan pangan. Saya jadi ingat waktu masih kecil, orangtua saya harus antri minyak tanah di pom bensin. Ya sekitar di tahun 70-an,” pungkas Qubil AJ. (Agsa)