Gus Muhaimin Ingin Indonesia Jadi Jembatan Perdamaian Ukraina dan Rusia
JakCityNews (Jakarta) – Pasca bertemu dengan Dubes Rusia, Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) menerima kunjungan Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin di ruang Delegasi, Gedung DPR Senayan, Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut, Gus Muhaimin mendengar perkembangan terkini di Ukraina yang masih berkonflik dengan Rusia. Ia berjanji akan berperan sebagai fasilitator perdamaian kedua negara.
“Duta Besar Ukraina datang ke kantor DPR dan jelaskan semua perkembangan yang memilukan, memprihatinkan, agresi Rusia kepada Ukraina. Beliau berharap Indonesia berperan aktif untuk hentikan perang. Beliau ingin G20 jadi sarana meminta Putin hentikan serangan pada Ukraina. Posisi Ukraina sangat sulit karena serangan dan kerusakan oleh Rusia,” kata Gus Muhaimin, Jumat (25/3/2002).
“Kita imbau pada Rusia untuk hentikan serangan. Agar dialog dan buat pertemuan perdamaian. Nanti kita sampaikan pada Presiden harapan-harapan Pak Dubes, salah satunya di G20. Dan jalur-jalur diplomasi internasional yang dimiliki Indonesia diharapkan bisa percepat,” lanjut Gus Muhaimin.
Ketua Umum DPP PKB ini berharap Presiden Rusia Vladimir Putin bisa hadir di puncak KTT G20 Indonesia pada Oktober 2022 mendatang, agar Indonesia dapat mendorong Puting membuka jalan perdamaian dengan Ukraina.
Namun, apabila tak ada ruang untuk mengkomunkasikan hal ini, menurutnya Putin tak perlu hadir di KTT G20.
“Kalau Bu Menlu dan Pak Presiden harapkan Putin datang, KTT G20 adalah forum untuk bicara langsung kepada Putin. Kalau Putin enggak datang kita gunakan G20 untuk solidaritas dunia untuk hentikan perang,” kata Gus Muhaimin.
Gus Muhaimin akan terus mengkomunikasikan persoalan ini kepada Menlu Retno Marsudi dan Presiden Jokowi. Ia menyampaikan dengan adanya jembatan komunikasi dari Indonesia, Ukraina berharap Rusia tak lagi mengganggu kedaulatan wilayahnya.
“Pasti, terkait perkembangan ini akan saya sampaikan melalui Pak Presiden maupun Kemenlu. Yang disampaikan dubes terakhir ini, maupun yang disampaikan Dubes Rusia kemarin. Karena ada perbedaan informasi yang harus dikonfirmasi sama-sama,” terang Gus Muhaimin.
Pada saat yang sama, Dubes Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin mengapresiasi pertemuan hangat dengan Cak Imin. Ia pun berterima kasih atas niat Cak Imin yang mendorong perdamaian antara Ukraina dan Rusia.
“Saya berterima kasih kepada beliau. Apa yang terjadi di Ukraina sekarang adalah krisis kemanusiaan ekstrem. Jutaan warga Ukraina kesulitan mengakses listrik, air, makanan, layanan kesehatan dan sosial, infrastruktur juga hancur. Saya harap kemanusiaan bisa menuntaskan hal ini. Merdeka atau mati,” kata Hamianin. (Bas)