Tolak Usulan Timnas Futsal Putri, Ade Lukman : Keputusan Tim Review Tak Bisa Diubah

JakCityNews (Jakarta) – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI Pusat), Komite Olimpiade Indonesia (NOC) dan Kementerian Pemuda dan Olahraga cukup solid dalam mempertahankan keputusan Tim Review Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON) Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) soal skuad Kontingen Indonesia pada SEA Games 2021 yang akan digelar di Hanoi, Vietnam, 12-23 Mei 2022 mendatang.

Tim Review telah memutuskan akan memberangkatkan Timnas Futsal Putra dan tidak akan memberangkatkan Timnas Futsal Putri meski menggunakan biaya mandiri untuk tampil di ajang multi event dua tahunan negara-negara Asia Tenggara tersebut.

“KONI Pusat mendukung keputusan Tim Review PPON yang di dalamnya juga ada anggota KONI Pusat. Hanya Timnas Futsal Putra yang akan diberangkatkan ke SEA Games 2021 Vietnam,” kata Sekjen KONI Pusat, Ade Lukman yang dihubungi Selasa (12/4/2022).

“Keputusan Tim Review tidak akan berubah karena berdasarkan prestasi dan track record. Timnas Futsal Putra yang dianggap berpeluang meraih medali. Dan, kita tidak menerima usulan untuk memberangkatkan Timnas Futsal Putri meski dengan biaya mandiri,” tambah Ade Lukman yang juga Wakil Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia untuk SEA Games 2021 Vietnam.

Berdasarkan prestasi memang Timnas Putra yang berpeluang. Karena, Timnas Futsal putra meraih medali perunggu pada SEA Games 2007, 2011, dan 2013. Sedangkan Timnas Futsal Putri Indonesia baru pertama kali meraih perunggu pada 2017.

Penegasan Ade Lukman ini senada dengan pernyataan Deputi 4 Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Chandra Bhakti yang menanggapi polemik yang berkembang akhir-akhir ini terkait keberangkatan Timnas Futsal ke SEA Games.

“Jadi, hasil tim review adalah yang putra, tetapi sekjen FFI [Federasi Futsal Indonesia] memaksa minta putri. Makanya, kami sudah bantah. Kami tetap pada keputusan kami, yakni futsal putra yang bisa ke SEA Games,” tegasnya.

Chandra juga menegaskan, bahwa proses review cabor yang akan berangkat dan dipertandingkan di SEA Games dilakukan dengan profesional, melibatkan berbagai pihak yang sangat berkompeten.

“Karena kami tak main-main, enggak ada order-order-an, kami pertanggungjawabkan ke masyarakat. Tim review juga terdiri dari akademisi, profesor, praktisi, pakar, KOI, KONI. Mereka juga tak mau kalau ikuti order cabor. Makanya, pak menteri bilang, itu kewenangan tim review. Kemenpora hanya mencatat, menghormati keputusan tim review,” lanjut Chandra. (Azhr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.