Panggilan “The Lucky Man” Itu Benar-benar Terbukti
JakCityNews (Hanoi) – Panggilan “The Lucky Man” atau Pria Membawa Keberuntungan. Kalimat itu dilontakan Hanaka, pemilik Hanaka Paris Ocean Park, Bach Nimh, Vietnam saat mengantarkan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali menuju mobil usai menyaksikan kemenangan petenis ganda campuran Indonesia, Christopher Rungkat/Aldila Sutjiadi melawan Patchaharin Cheapchandej/Pruchya Isaro dari Thailand di partai final lewat laga super tie break dengan skor akhr 6-7, 6-2 (10-5).
Kini, sebutan The Lucky Man itu benar-benar terbukti. Kontingen Indonesia yang mengoleksi 66 emas, 84 perak, dan 76 perunggu menempati posisi ketiga.
Dengan posisi tersebut, Kontingen Merah Putih naik setingkat dibandingkan pada SEA Games 2019 Filipina dimana Indonesia menempati posisi keempat dengan koleksi 72 emas, 84 perak, dan 111 perunggu.
Bukan hanya itu saja, di era Menpora Amali juga tercipta sejarah pertama kali Tim Nasional Basket Indonesia merebut gelar juara dengan memutus dominasi Filipina sejak tahun 1977. Prestasi ini melengkapi sejarah yang lebih dulu diukir Timnas Polo Air Indonesia menjadi juara pada SEA Games 2019 Filipina dengan memutus dominasi Singapura sejak 1965.
Tadinya, banyak pihak yang pesimis Kontingen Garuda bakal mampu menembus peringkat ketiga di SEA Games 2021 Vietnam. Bahkan, Menteri asal Partai Golkar ini banyak menerima WhatsApp dan juga surat pengaduan kepada Presiden Joko Widodo terkait kebijakan mengurangi jumlah cabang olahraga dan atlet dengan melibatkan Tim Review Percepatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON).
Semua keputusan yang tidak populis itu wajib dilakukan Menpora Amali sebagai konsekuensi adanya program Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) dan Undang Undang Keolahragaan dimana ajang SEA Games dan Asian Games sebagai sasaran antara dan target utama prestasi di Olimpiade.
“Saya sangat memahami keputusan itu memang tidak populis. Makanya, banyak WhatsApp yang masuk mengecam keputusan mengurangi jumlah cabor dan atlet yang berangkat ke SEA Games. Bahkan, ada juga yang mengirimkan surat terbuka kepada Presiden Jokowi. Tapi, semua kebijakan itu harus dilaksanakan untuk memasuki era paradigma baru olahraga Indonesia dimana target utama prestasi di Olimpiade,” kata Menpora Amali usai mengalungkan medali emas kepada pasangan andalan Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva R.
Pasangan tersebut berhasil merebut meraih gelar juara ganda putri cabang olahraga bulutangkis SEA Games 2021 Vietnam setelah menundukkan pasangan Thailand, Benyapa Aimsaard/Nuntakarn Aimsaard dengan skor 21-17 dan 21-14 di Bac Giang Gymnasium, Vietnam, Minggu (22/5/2022).
“Alhamdulillah rekomendasi Tim Review yang menseleksi atlet yang berangkat ke SEA Games 2021 Vietnam berbuah hasil. Dengan jumlah 499 atlet, Kontingen Indonesia mampu menempati peringkat ketiga dengan perolehan 66 emas, 84 perak, dan 76 perunggu,” tambahnya.
“Memang terjadi penurunan perolehan medali emas dimana pada SEA Game 2019 Filipina, Indonesia mengoleksi 72 emas, 84 perak, dan 111 perunggu. Tapi, perlu dicatat bahwa Kontingen Indonesia itu sebagai kontingen kelima terbesar dalam jumlah atlet yang tampil di SEA Games 2021 Vietnam. Perolehan medalinya pun cukup bagus. Begitu juga peringkatnya meningkat dari keempat menjadi ketiga sesuai harapan Presiden Jokowi yang tidak membebankan target,” lanjutnya lagi. (Azhr)