Legislator PKB: Pupuk Biosaka Terbukti Suburkan Kedelai

JakCityNews (Jakarta) — Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Anggia Erma Rini mengungkapkan pupuk organik Biosaka, mampu menghasilkan polong keledai yang besar dan banyak saat ditanam di areal persawahan pasca panen. Ia merasa senang petani di kabupaten Demak, Jawa Tengah yang menanam varitas keledai secara massal dan tumbuh subur
“Bagi Kabupaten Dema k, ini baru pertama kali menanam kedelai. Biasanya mereka menanam kacang hijau. Menurut saya bagus. Kalau dilihat dari umur yang satu setengah bulan, polongnya sudah banyak dan besar-besar. Estimasi proyeksinya bagus,” ujar Anggia melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (17/7/2023).
Dijelaskan Anggia, Biosaka sendiri sebetulnya bukan pupuk atau pestisida, tapi elisitor yang mengurangi penggunaan pupuk kimia dan pestisida hingga 50 sampai 90 persen. Biosaka juga terbukti meminimalisir serangan hama dan menjadikan lahan lebih subur,. Tanaman kedelai di Demak juga tak terpengaruh dengan iklim cuaca.
Anggia melihat, pertumbuhan akar tanaman kedelai yang menggunakan Biosaka, ternyata serabut akarnya lebih banyak daripada yang tidak mengaplikasikan Biosaka. Sehingga, serabut akar itu mengalirkan nutrisi lebih banyak ke batang tanaman.
“Tadi kita lihat yang menggunakan pupuk organik dan non organik. Ternyata pakai Biosaka itu bagus. Iklim cuaca tidak terlalu berefek. Ini belum saatnya panen, tapi melihat hasilnya sangat bagus,” kata Anggota F-PKB DPR RI ini.
Biosaka, lanjut Anggia, bukan produk pabrikan yang diproduksi secara massal. Tapi, masih diproduksi secara terbatas dan mandiri oleh para petani. Biosaka kelak akan diserahkan ke kementerian terkait untuk diteliti dan ditindaklanjuti produksinya. “Jika itu nanti memberikan harapan kepada petani, kenapa tidak (diproduksi massal),” ujar legislator Jatim VI ini.