Viral Vtuber Sena, DPD RI Ingatkan Komitmen Perlindungan Anak dan Perempuan

JakCityNews (Jakarta) – Terkait viralnya peluncuran Vtuber bernama Sena Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di media sosial pada Oktober 2025 memicu beragam reaksi, terutama kritik yang menyoroti visualnya yang dianggap tidak etis untuk sebuah lembaga negara.
Kepala Biro Protokol Humas dan Media Setjen DPD RI, Mahyu Darma menjelaskan, bahwa produk yang sedang viral tersebut merupakan laporan aktualisasi seorang CPNS Setjen DPD RI yang sedang mengikuti latihan Dasar (Latsar).
Ia menyebutkan, produk tersebut adalah proyek pribadi, dan tidak menggunakan anggaran negara, namun dalam pelaksanaan perlu bimbingan dan mentoring yang agar dalam implementasinya lebih baik lagi.
“Pada dasarnya itu adalah merupakan proyek pribadi CPNS dalam upaya meraih kelulusan dalam latsarnya, dan tidak menggunakan anggaran negara dalam membuat proyek itu. Namun memang perlu adanya pembinaan dan pengarahan lagi ke depan agar lebih baik lagi dan bisa diterima masyarakat,” ujar Mahyu Darma, di ruang kerjanya, Kamis (30/10/2025).
Mahyu melanjutkan, Maskot Digital atau Vtuber ini adalah suatu bahwa ide baru seorang CPNS agar mendapatkan penilaian kelulusan dalam Pendidikan dasar, dan tersebut merupakan bentuk proyek atau kegiatan nyata di lingkungan unit kerja CPNS, yaitu di Bagian Humas dan Fasilitasi Pengaduan, Biro Protokol Humas dan Media.
“Maksud dan tujuan Vtuber Sena sebenarnya positif, adalah upaya untuk menjembatani komunikasi antara DPD dengan audiens yang lebih muda dan digital, meski dalam eksekusinya seharusnya lebih mengedepankan ciri khas Indonesia,” tambahnya.
Mahyu menambahkan saat ini, DPD secara kelembagaan sudah melakukan beberapa kegiatan untuk mengangkat tentang kekuatan narasi daerah. Sbelumnya gelar DPD Award yang mengangkat tokoh-tokoh daerah yang berperan dalam bidang sosial, kebudayaan, pariwisata, perlindungan anak dan pemberdayaan perempuan, ekonomi kreatif, serta pejuang rentan.
“Dalam waktu dekat, kami juga akan melaksanakan Duta DPD RI yang menyerap pemuda-pemudi dari berbagai daerah yang inovatif,” ujarnya.
Lebih lanjut, langkah-langkah ini bentuk dari apresiasi kami terhadap leadership, kreativitas, dan tokoh-tokoh inovatif yang diharapkan bisa mencetak ASN yang berkualitas, profesional, dan berintegritas.
Dalam konteks ini, kami berkomitmen penuh untuk membina calon ASN yang tidak hanya cakap dalam tugasnya, tetapi juga mampu beradaptasi dengan dinamika zaman, tentu dengan tidak mengesampingkan nilai-nilai kesopanan dan etika yang menjadi pedoman bersama.
“Kami ucapkan terima kasih kepada masyarakat dan media yang telah mengingatkan, karena hal ini menjadi bahan koreksi untuk perbaikan ke depannya,” kata Mahyu Darma. (Tim)
