Meita Kasim, Mantan Penyiar Radio Luncurkan Buku Tentang Peralihan Musik underground Sebelum reformasi Hingga Saat Ini
JakCityNews (Jakarta) – Meita Kasim, mantan penyiar radio telah meluncurkan buku perdananya berjudul ‘ Out Of Order, The Tales of The Urban Misfits’.
Buku yang memotret masa-masa peralihan musik underground dari era sebelum reformasi hingga saat ini berisi sekitar 300 halaman.
“Buku ini fiksi yang terinsipirasi kejadian nyata,” ungkap Meita Kasim saat peluncuran karya tulis perdananya itu di M Bloc Space, Jakarta Selatan, Kamis (6/1/2022).
Dalam buku tersebut, Meita menampilkan tokoh bernama Sigi, gadis berusia 18 tahun yang bersama pacarnya menyaksikan konser Metallica pada tahun 1993.
Berangkat dari konser ini, Sigi akhirnya membentuk sebuah band alternatif bernama Warderlust.
Baca juga :
- Berikan Ceramah Pembekalan kepada Pasis Dikreg LII Sesko TNI, Menteri AHY: Siapkan Tata Ruang Wilayah Pertahanan yang Kredibel dan Adaptif
- Buka International Meeting on Best Practice of Ulayat Land Registration in Indonesia and ASEAN Countries, Menteri AHY: Ini Semua tentang Keadilan dan Perlindungan Masyarakat Adat
- Resmikan Ekshibisi Tanah Ulayat, Menteri AHY Harap Dapat Satukan Visi Sukseskan Pendaftaran Tanah Ulayat di Indonesia dan ASEAN
- Livoli Divisi Utama 2024, Dimulai 22 Oktober Hingga 23 November 2024
- Hadiri Penutupan Rapimnas Partai Gerindra, AHY: Demokrat Selalu Siap Bersinergi Untuk Rakyat
Banyak tantangan menerpah Sigi saat mengenalkan bandnya tersebut. Tantangan itu tentang banyak hal hingga kritikan berdasar jenis kelamin.
Hal yang wajar, karena menurut Meita, era tersebut Indonesia masih berkutat dengan persoalan politik, sosial, dan ekonomi. Sehingga bermusik merupakan sesuatu yang kurang menyenangkan.
Kendati demikian Sigi tidak putus asa, dengan tekad dan keyakinannya, ia mampu meyakinkan mereka yang selalu berpandangan miring dengan karyanya.
“Pada tahun 1970 hingga 1990 pergerakan kita sangat dibatasi oleh pemerintah yang otoriter. Tapi, sesudah reformas segalanya sudah berubah, sudah lebih bebas,” pungkasnya. (Agsa)