ACT-A Bagian Penting Arsitektur Kesehatan Dunia

JakCityNews (Jakarta) – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi peran The Access to COVID-19 Tools Accelerator (ACT-A) dalam mendorong pengembangan dan akses yang berkeadilan terhadap obat, alat diagnostik, dan vaksin COVID-19.
“ACT-A merupakan bagian penting arsitektur kesehatan dunia sekaligus bukti nyata manfaat multilateralisme. Ke depannya peran ACT-A masih sangat dibutuhkan, termasuk untuk menjembatani ketimpangan vaksinasi global. No one is safe until everyone is,” ujar Presiden dalam pidatonya untuk ACT-A, yang ditayangkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (09/02/2022).
Presiden Jokowi juga mengajak negara-negara dan donor untuk memperkuat dukungannya terhadap ACT-A. Sebagai Presiden G20, Indonesia menjadikan penguatan arsitektur kesehatan dunia sebagai salah satu agenda prioritas.
“Dunia harus lebih siap dan lebih tanggap terhadap krisis kesehatan. Setiap negara harus memiliki kesempatan yang sama untuk mempersiapkan diri dari ancaman pandemi berikutnya,” jelasnya.
Baca juga :
- PLN Terus Jalin Kolaborasi Global, Kembangkan Energi Hidro di Indonesia
- PLN Mobile Proliga 2025: LavAni Menangi Laga Perdananya di Final Four, Kalahkan Bank Sumsel 3-0
- PLN Mobile Proliga 2025: Popsivo atasi Petrokimia untuk Raih Kemenangan Pertama Babak Final Four
- PLN Mobile Proliga 2025: Bhayangkara Presisi Tundukkan Samator
- PLN Mobile Proliga 2025: Pertamina Kalahkan Electric PLN di Awal Laga Final Four
Lebih jauh, Presiden Jokowi menyebut , berbagai pembenahan harus dilakukan dan penguatan kapasitas negara berkembang harus mendapatkan perhatian khusus.
“Negara berkembang harus menjadi bagian dari rantai pasok suplai obat, vaksin, dan peralatan kesehatan. Untuk itu, kerja sama, riset, investasi, dan transfer teknologi mutlak dilakukan,” paparnya.
, Access to Covid-19 Tools Accelerator adalah kolaborasi global yang inovatif untuk mempercepat pengembangan, produksi, dan akses yang adil terhadap tes, perawatan, dan vaksin COVID-19. ACT-A diluncurkan pada akhir April 2020, pada acara yang diselenggarakan bersama oleh Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Presiden Prancis, Presiden Komisi Eropa, dan Yayasan Bill & Melinda Gates.(Alvim)