Presiden Jokowi Minta TNI-Polri Turut Kawal Transformasi Ekonomi

JakCityNews (Jakarta) – Pemerintah tengah berupaya melakukan transformasi ekonomi dengan mengubah tumpuan pertumbuhan dari sektor konsumsi menjadi sektor produksi. Untuk mewujudkan, pemerintah melakukan hilirisasi industri dengan menghentikan ekspor bahan-bahan mineral dan batu bara (minerba) dalam bentuk bahan mentah.
Kata Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam arahannya pada Rapat Pimpinan (Rapim) Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) Tahun 2022 yang digelar di Plaza Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, pada Selasa (01/03/2022).
“Artinya, yang sejak zaman VOC 400 tahun yang lalu kita mengirim bahan-bahan mentah, sampai sekarang bahan mentah itu yang harus kita stop, stop, stop. Enggak bisa lagi. Kita enggak dapat apa-apa. Ya kita dapat uang dari penjualan bahan mentah baik itu nikel, baik itu tembaga, baik itu bahan-bahan pertanian, komoditas pertanian, komoditas perkebunan. Enggak, kita enggak dapat apa-apa. Kita harus mendapatkan nilai tambah, kita harus mendapatkan added value,” ujar Presiden.
Jokowi mengatakan, nilai tambah tersebut berupa lapangan pekerjaan yang terbuka, pajak dan bea keluar juga bayar di Indonesia, hingga penerimaan negara bukan pajak juga ada di Indonesia. Untuk itu, Presiden meminta segenap jajaran TNI-Polri untuk turut mengawal industri yang memiliki nilai tambah.
Baca juga :
- PLN Terus Jalin Kolaborasi Global, Kembangkan Energi Hidro di Indonesia
- PLN Mobile Proliga 2025: Bhayangkara Presisi Tundukkan Samator
- PLN Mobile Proliga 2025: Pertamina Kalahkan Electric PLN di Awal Laga Final Four
- Rekrut Bintang Voli Amerika, Jakarta Electric PLN Optimis Hadapi Final Four PLN Mobile Proliga 2025
- Wujudkan Swasembada Energi, PLN Akselerasi Pengembangan Hidrogen di Tanah Air
“Saya minta bapak, ibu, saudara-saudara sekalian kalau ada yang namanya industri, entah itu industri nikel, industri batubara, industri tembaga, industri emas, jaga mereka. Karena nilai tambahnya nanti ada di situ,” tegasnya.
Selain itu, Presiden juga menyinggung soal pentingnya ekonomi hijau yakni barang-barang dihasilkan dari pabrik dengan energi hijau yang ramah lingkungan. Presiden memandang, fondasi ekonomi hijau harus mulai dibangun sejak sekarang.
“Ini kekuatan negara kita yang negara lain enggak punya. Oleh sebab itu fondasinya harus dimulai sesegera mungkin, dan tugas bapak, ibu, saudara sekalian menjaga agar fondasi ini betul-betul bisa kita bangun,” katanya.
Di samping itu, Presiden juga menekankan agar digitalisasi transformasi juga dikawal. Menurutnya, TNI-Polri juga harus memiliki talenta digital karena saat ini merupakan era digital yang dipenuhi dengan teknologi kecerdasan buatan, cloud computing, desain digital, hingga blockchain.
“Nanti keseharian kita akan bergelut dengan itu. Kalau penegak hukum Polri tidak ngerti hal-hal yang tadi saya sampaikan bagaimana? Kejahatan mungkin bergeser, dari yang konvensional ke hal-hal yang berkaitan dengan digital dan sekarang sudah terjadi,” tandasnya. (Alvim)