Atlet BMX Binaan SLOMPN – UNJ Raih 2 Medali Emas, 1 Perak dan 1 Perunggu di Indonesia National Championships
JakCityNews (Jakarta) – Direktur “Sentra Latihan Olahragawan Muda Potensial Nasional Universitas Negeri Jakarta” (SLOMPN – UNJ) Prof. Dr. Johansyah Lubis M.Pd berikan acungan jempol kepada atlet BMX binaannya setelah berhasil meraih 2 medali emas, 1 perak dan 1 perunggu serta masuk urutan keempat dalam Indonesia National Championships 2023 di Banyuwangi.
“Dengan tempaan pelatih mantan atlet nasional Elga Kharisma, para atlet BMX yang ditempa di SLOMPN – UNJ mengalami kemajuan pesat, ” tegas Prof. Dr. Johansyah Lubis M.Pd di Jakarta, kemarin.
Johansyah Lubis yang juga Dekan FIK UNJ menegaskan, para atlet BMX yang berhasil menyuguhkan prestasi di Banyuwangi itu adalah Firmandhika dan Arma Yoga meraih medali emas, Danae Almer mendapat perak, Mazora Sandiori mengukir medali perunggu dan
Haydee masuk urutan keempat.
Menurutnya, hasil yang diukir dalam kejuaraan BMX ditingkat nasional menunjukkan kemajuan cukup pesat. Apalagi setiap hari selain atlet tersebut melakukan latihan di SLOMPN juga melaksanakan tugas belajar di Labschool Jakarta.
“Prestasi yang diukir para siswa tersebut selain menjadi kebanggaan orang tua, juga pihak sekolah Labschool. Pasalnya, mereka tetap melaksanakan latihan dan tidak lupa juga memenuhi tugas belajar di sekolahnya, ” papar Johansyah Lubis yang juga mantan pesilat dunia itu.
Johansyah Lubis menceritakan, pengalamannnya ketika menjadi atlet. “Selain latihan juga harus memenuhi kewajiban sebagai pelajar. Dengan harapan kedepannya bisa menjadi kebanggan orang tua yang sukses meraih prestasi dan pelajaran di sekolah, ” tambahnya.
Menurutnya SLOMPN – UNJ yang juga binaan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) Menpora menempa para atlet dari beberapa cabang olahraga. Hasilnya sudah bisa terlihat ketika diturunkan di berbagai event nasional. maupun internasional.
Regenerasi atlet melalui SLOMPN sangat penting. Karena atlet yang melakukan latihan tidak saja diharapkan meraih prestasi di bidang olahraga, namun harus mengikuti pelajaran sekolah. “Dua faktor itu cukup penting untuk menggapai masa depan yang cerah nantinya, ” tambah Johan syah. (eles)