Dubes RI Untuk Spanyol Kunjungi Cordoba dan Granada, Matangkan Dialog Lintas Agama
JakCityNews (Spanyol) – Sebagai persiapan agenda Interfaith Dialog atau Dialog Lintas Agama yang diselenggarakan pada semester pertama 2022 di Sevilla, Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Spanyol dan United Nations World Tourism Organization (UNWTO) Dr Muhammad Najib bersama pejabat KBRI mengunjungi Masjid Besar Granada yang berada di kota Granada, Andalusia, Spanyol.
“Kami umat muslim di Granada dan sekitarnya menyambut baik upaya Dubes RI, dan akan mendukung rencana kegiatan Dialog Lintas Agama, yang diharapkan semakin meningkatkan harmoni yang sudah terbangun diantara pemeluk agama yang berbeda di Spanyol,” ujar Sdr. Umar del Pozo yang merupakan Ketua Yayasan Masjid Granada yang menemani Dubes Muhammad Najib berkeliling mengenal masjid yang berada di tengah kota Granada.
Yayasan Masjid Granada didirikan pada tahun 2003, merupakan masjid pertama dibangun sejak 1492 (500 tahun setelahnya). Kegiatan masjid diisi dengan kelas bahasa Arab. Seminar membahas isu-isu terkini Islam di Spanyol pada tingkat global juga sering diadakan disini.
Baca juga :
- Aksi Cemerlang Maartin Paes Bawa Timnas Indonesia Tahan Imbang Australia
- Berikan Ceramah Pembekalan kepada Pasis Dikreg LII Sesko TNI, Menteri AHY: Siapkan Tata Ruang Wilayah Pertahanan yang Kredibel dan Adaptif
- Buka International Meeting on Best Practice of Ulayat Land Registration in Indonesia and ASEAN Countries, Menteri AHY: Ini Semua tentang Keadilan dan Perlindungan Masyarakat Adat
- Resmikan Ekshibisi Tanah Ulayat, Menteri AHY Harap Dapat Satukan Visi Sukseskan Pendaftaran Tanah Ulayat di Indonesia dan ASEAN
- Livoli Divisi Utama 2024, Dimulai 22 Oktober Hingga 23 November 2024
Masjid terletak di tengah kota ini, memiliki tiga bangunan yang menjadi ciri khas utama, yaitu tamannya dengan pemandangan ke kompleks Alhambra, ruang untuk ibadah shalat, dan Pusat Pendidikan Islam.
Masjid Granada dibangun dengan menggunakan gaya arsitektur Muslim Andalusia yang serasi dengan arsitektur Alhambra yang berbeda dengan arsitektur di negara-negara Islam lain, seperti Turki, Persia, India, atau Arab.
Dr. Muhammad Najib juga berkesempatan mengunjungi kota Cordoba yang berada 200 kilometer dari Granada.
“Peninggalan sejarah peradaban Islam, Yahudi dan Kristen di Spanyol dipelihara dengan sangat baik oleh negara ini. Meskipun fungsi Masjid Cordoba sudah berubah menjadi Musium, tetapi ciri bekas masjid yang berada di bagian dalamnya, terutama mihrabnya yang sangat unik dan indah, tetap dipertahankan dan dirawat baik,” ungkap Dr. Muhammad Najib.
Bagi delegasi yang beragama Islam, diharapkan bisa melaksanakan shalat di tempat ini, seperti kegiatan serupa yang pernah dilaksanakan sebelumnya.
Rombongan KBRI Madrid mengakhiri kunjungannya dengan melaksanakan shalat di Masjid de los Andaluces yang berada hanya dua ratus meter dari Masjid Catedral, Cordoba. (Bag)