Bona Paputungan Ngaku Selalu Haus Berkarya Demi Dunia Musik
JakCityNews (Jakarta) – Jangan coba-coba tanya soal karya kepada sosok musisi, pencipta lagu dan penyanyi satu ini. Pasalnya, Bona Paputungan hampir dalam keseharian nyaris tak bisa lepas dari alat musik gitar. Ide liar dan spontanitasnya kerapkali melahirkan karya lagu yang cukup enak didengar.
Ada sekitar sepuluh tahunan silam, pria asal kelahiran kota Gorontalo tersebut, pernah ‘booming’ atau viral lewat tembang ‘Andai Aku Gayus Tambunan. Kala itu bertepatan dengan kasus mafia pajak, Gayus Tambunan yang kemudian harus masuk penjara.
“Saat bikin lagu Gayus, idenya memang spontanitas, bebas dan tanpa batas. Dari situlah merupakan titik tolak saya serius mengembangkan bakat bermusik. Karya demi karya banyak lahir. Tapi, mayoritas lagu balada yang sarat kritik sosialnya,” cerita Bona saat dihubungi JakCityNews, Senin (24/1/2022).
Baca juga :
- Legislator PKB Dorong Peningkatan Anggaran Pendidikan di Daerah 3T
- Ketua MPR Lantik Siti Fauziah Jadi Perempuan Pertama Jabat Sekjen MPR
- Soroti Potensi Energi Terbarukan Lokal dalam Acara Green South Alliance
- Komite II DPD RI Pantau Pengelolaan Sektor Pangan di Yogyakarta
- Pimpinan Komisi X DPR Minta Pemerintah Perbaiki Implementasi Sistem Zonasi
Bahkan bersama rekan wartawan terdekatnya dari Pos Kota (saat itu), Bona juga pernah bikin lagu bareng. Simak saja lagu ‘Mr Dollar’, dimana yang menggambarkan nilai mata uang tambah anjlok dari nilai tukar dollar. Saat itu malah diramalkan banyak pengamat ekonomi bakal terjadi krisis moneter (Krismon).
“Jadi, sampai sekarang lagu Mr Dollar masih saya simpan. Jika ada momentum pas, pasti akan saya munculkan lagi. Tinggal diubah sedikit agar lebih faktual. Pernah juga saya unggah ke YouTube,” terang Bona yang memiliki puluhan karya (cipta) lagu.
Namun sepanjang ada pandemi, Bona sebenarnya tak pernah diam atau kering untuk berkarya. “Ada saja tantangan yang datang dan selalu muncul di depan mata. Pastinya, saya nggak akan berhenti untuk terus bikin lagu,” tutup artis yang banyak melantunkan tembang kritik sosial. (Agsa)