Wabah Omicron Terus Menyerang, Ekonomi Sektor Informal Makin Rontok

JakCityNews (Jakarta) – Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah menjaga ekonomi sektor informal dari serangan gelombang ketiga penyebaran Covid-19. Khususnya terhadap varian Omicron.
Menurut LaNyalla, selama ini peningkatan penerimaan PPN menjadi salah satu indicator ekonomi bertumbuh secara baik.
“Hal ini juga dicatat Center of Reform on Economics atau Core Indonesia yang menyampaikan ekonomi sektor formal tumbuh positif,” katanya, Senin (7/2/2022).
Namun, kondisi berbeda terjadi pada sektor informal. “Sektor ekonomi informal mengalami dinamika dan tekanan karena pandemi. Situasi ini menyebabkan tingkat konsumsi rumah tangga menurun,” katanya.
Baca juga :
- Final Four Livoli Divisi Utama 2025: TNI AU Dipaksa Main Lima Set, Taklukkan Perumda Tirta Bhagasasi
- Final Four Livoli Divisi Utama 2025: Diperkuat Megawati, Bank Jatim Tumbang Atas Juara Bertahan Petrokimia
- Final Four Livoli Divisi Utama 2025: LavAni Taklukkan Indomaret di Laga Pembuka
- Livoli Divisi Utama 2025: TNI AU Electric Juarai Putaran Reguler Kedua, Tundukkan Indomaret di Final
- Livoli Divisi Utama 2025: Indomaret ke Final Four, Samator Kalahkan TNI AU
Berdasarkan data BPS, konsumsi rumah tangga kuartal I/2021 adalah -2,23 persen, lalu pada kuartal II/2021 naik menjadi 5,93%, tetapi melambat lagi pada kuartal III/2021 menjadi 1,03 persen. BPS belum merilis data konsumsi rumah tangga kuartal IV/2021.
“Kondisi ini diprediksi akan mengalami stagnansi. Karena serangan Omicron merebak. Hal ini tentu dapat mengakibatkan sektor informal akan kembali mengalami gangguan karena tingginya angka kasus positif. Sebab, mobilitas warga akan kembali mengalami hambatan,” katanya.
Senator asal Jawa Timur itu meminta Pemerintah segera melakukan penanganan pengendalian wabah, apalagi kini menjelang hari raya keagamaan. “Jika wabah masih terus menyerang, sektor informal tentu akan mengalami gangguan yang cukup serius. Dan melemahnya konsumsi rumah tangga tentu akan berdampak pada tingkat kualitas hidup seseorang,” jelasnya.(Bas/Gatt)