Wapres K.H. Ma’ruf Amin Ungkap Lima Karakter Pokok Keberhasilan Pembangunan
JakCityNews (Jakarta) – Kesejahteraan sebuah negara tidak lepas dari pembangunan di segala bidang yang dilakukan. Agar pembangunan tersebut dapat membuahkan hasil positif, maka diperlukan desain yang baik sehingga dapat memenuhi tuntutan perkembangan zaman.
Untuk menjadi negara yang berhasil melakukan pembangunan, diperlukan perpaduan yang harmonis antara pengetahuan dan kelembagaan, diantaranya melalui lima karakter pokok.
“Negara yang terbukti menghasilkan capaian yang gemilang adalah negara yang berhasil menggabungkan pengetahuan dengan kelembagaan yang solid. Sekurangnya terdapat lima karakter pokok dari negara yang berhasil memadukan pengembangan teknologi dan kelembagaan yang inklusif,” tutur Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin dalam orasi ilmiahnya pada acara Wisuda Periode VII Tahun Ajaran 2021/2022 Universitas Brawijaya melalui konferensi video di kediaman dinas Wapres, Jakarta, Sabtu (12/3/2022)
Wapres menyampaikan, adapun kelima karakter tersebut yaitu Sumber Daya Manusia (SDM) memiliki pola pikir sebagai pencipta, bukan pengekor, dan pendidikan yang diperoleh masyarakat benar-benar memberikan manfaat di lapangan.
“Pendidikan formal dan informal ditujukan untuk menambah stok pengetahuan dan keterampilan, bukan semata mengejar (gelar) kesarjanaan, dan ini terbukti dalam praktik di lapangan,” tegas Wapres.
Baca juga :
- Petrokimia Bertekad Pertahankan Gelar, TNI AL Ingin Bermain Tanpa Beban
- Putra Indomaret Akan Hadapi LavAni di Grand Final
- Putri TNI AL Dampingi Petrokimia di Grand Final, Usai Kalahkan Bank Jatim
- Indomaret dan LavAni Tinggal Selangkah Lagi ke Grand Final
- Petrokimia Gresik Menjadi Tim Pertama yang Lolos ke Grand Final
Kemudian memberikan insentif kelembagaan inovasi dalam jumlah besar, baik pada lingkup negara, korporasi, maupun komunitas. Alokasi dan jenis kegiatan di dalam mata anggaran publik dirombak agar menghasilkan inovasi, bukan hanya bersandarkan kepada norma, standar, prosedur, dan kriteria (NSPK). Dan terakhir pendidikan serta riset harus dapat menjadi pendorong dalam pembangunan ekonomi.
Pada kesempatan yang sama, Wapres pun menyampaikan, walaupun kelima karakter tersebut merupakan faktor pendorong keberhasilan, dalam implementasinya akan terdapat juga tantangan-tantangan yang harus dihadapi.
“Namun, krisis juga mengantarkan pesan dan pelajaran yang kuat. Krisis ekonomi 1997/1998 dan juga krisis 2008, termasuk multikrisis akibat pandemi saat ini, memberi pesan bahwa dunia telah menjadi satu desa global,” lanjutnya.
Menutup orasi ilmiahnya Wapres berpesan, agar seluruh wisudawan pada hari ini dapat mengamalkan pengetahuan yang didapatnya menjadi sebuah ilmu yang bermanfaat bagi dirinya, keluarga, bangsa dan negara guna mendorong pertumbuhan Indonesia di segala bidang. Rektor Universitas Brawijaya Nuhfil Hanani A.R., menyampaikan wisuda pada hari ini merupakan sebuah keberhasilan bagi para mahasiswa yang didapat dengan kerja keras dan perjuangan. Oleh karena itu, ia berharap agar para lulusan Universitas Brawijaya dapat mengamalkan ilmunya di masyarakat dan memberi manfaat bagi sekitarnya. (Alvim)