Kampus Harus Jadi Gerakan Moral dan Intelektual Bangsa

JakCityNews (Yogyakarta) Wakil ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) meminta perguruan tinggi Indonesia bersedia memberikan kontribusi pemikiran dan gerakan intelektual atas fenomena degradasi demokrasi Indonesia saat ini.

“Kita sedang berada dalam persimpangan jalan demokrasi yang menuntut kehadiran kampus sebagai harapan terakhir gerakan moral dan intelektual bangsa. Kami percaya kampus mampu menjadi pemecah kebuntuan anomaly demokrasi saat ini,” ungkap Sultan saat menjadi pembicara tunggal diskusi bersama puluhan akademisi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, Senin (14/02/2022).

Menurutnya, penuruan kualitas menandakan  telah pergeseran pola demokrasi Indonesia, yang semula demokrasi elektoral menjadi demokrasi yang transaksional. penyebabkan demokrasi tergadai dan disandera oleh kekuatan modal oligarki.

“Keresahan kolektif bangsa ini harus dipahami sebagai sebuah alarm moral setiap anak bangsa khususnya para insan cendikia dan kampus. Kita semua bertanggung jawab meluruskan kembali arah perjalanan bangsa dengan pendekatan konstitusional,” tegasnya.

Baca juga :

DPD RI secara kelembagaan telah berkomitmen untuk memberikan pertimbangan-pertimbangan strategis kepada semua elemen bangsa, khususnya DPR RI dan Pemerintah.

“Karena Sistem politik kita saat ini cenderung melahirkan politisi daripada figur-figur negarawan. Sistem politik multi partai yang berkoalisi penuh dengan eksekutif tak akan mendekatkan bangsa pada Demokrasi substansial yang diharapkan untuk menumbuhkan keadilan dan kesejahteraan,” tutupnya.

Hadir bersama Sultan, Senator Senator Afnan Hadikusumo, dan beberapa Senator lainnya seperti Ketua Pansus RUU Cipta Kerja DPD RI Dr. Alirmansori, SH., Senator Muslim M Yatim, senator Zuhri M Syazali, Senator Dharma Setiawan, dan Senator asal Sumatera Selatan Arniza Nilawati. (Bas/Gatt)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.