LaNyalla Dorong Indonesia Aktif Akhiri Konflik Militer Rusia-Ukraina
![](https://jakcitynews.com/wp-content/uploads/2022/02/duaenam1-1024x576.jpg)
JakCityNews (Jatim) – Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, mendorong pemerintah Indonesia melakukan diplomasi tingkat dunia untuk membantu menyelesaikan konflik Rusia dan Ukraina.
“Sebagai negara yang cinta perdamaian dan komitmen menjalankan amanat Pembukaan UUD 1945, Indonesia perlu melakukan langkah konkret untuk mencegah meluasnya konflik militer Rusia dan Ukraina,” ucap LaNyalla yang sedang reses di Jawa Timur, Jumat (25/2/2022).
Menurut LaNyalla, apapun alasannya perang akan merenggut banyak korban dari masyarakat sipil, terutama dari kalangan anak-anak dan perempuan.
“Perang tidak dapat diterima di belahan dunia manapun. Presiden Jokowi harus segera mengambil bagian dari penyelesaian konflik internasional, terutama agar korban sipil tidak terus bertambah,” tegasnya.
Baca juga :
- Hadir Menjadi Pembicara di Lemhannas, Menteri AHY: Butuh Kepemimpinan Transformasional untuk Wujudkan Indonesia Emas 2045
- Kejuaraan Bola Voli Asia Putra U-20: Timnas Indonesia Berusaha Menang Lawan India
- SEA V League: PBVSI Panggil 14 Pemain Voli Putri
- Optimalisasi Pembangkit Sepanjang 2023, Bikin Kinerja PLN Nusantara Power Melejit
- Kejuaraan Bola Voli Asia Putra U-20 Tahun 2024: Timnas Indonesia Pastikan Langkah ke Perempatfinal
LaNyalla berharap pemerintah Indonesia mampu menekankan kepada pihak yang berkonflik agar tidak menambah persoalan global di tengah pandemi Covid-19.
Menurut LaNyalla dampak konflik Rusia dan Ukraina berpengaruh bagi Indonesia, terutama dari sektor perdagangan dan investasi.
“Dalam konteks perdagangan dan investasi pasti Indonesia terkena imbas. Karena sejauh ini Indonesia memiliki hubungan kedekatan baik dengan Ukraina dan Rusia,” tutur Senator Jawa Timur itu.
Perang, menurut LaNyalla, bakal berdampak pada mobilitas manusia di Ukraina dan sekitarnya.
“Kalau terus berlanjut, pasti akan terjadi eksodus besar-besaran warga untuk mengungsi. Ini akan memberi masalah bagi negara sekitarnya, bahkan bisa bergerak ke negara yang lebih jauh,” ujarnya.(Bas/Gatt)