Tito Tambah Daftar Panjang Petinju Yang Tewas

JakCityNews (jakarta) – Sepanjang sejarah tinju profesional Indonesia sudah ada 31 petinju yang meninggal usai bertanding termasuk Alfaridzie dan Bongguk Kindy. Kematian Tito menambah daftar panjang petinju yang meninggal dunia.

Petinju Hero Tito menghembuskan nafas terakhir pada Kamis (3/3/2022) pukul 16.45 WIB. Hero Tito sempat dirawat lima hari dalam keadaan koma meski sudah menjalani operasi akibat pendarahan otak di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading.

Dia dilarikan ke RS setelah mengalami kekalahan KO ronde ke-7 atas James Mokoginta pada pertai tambahan kelas 61,2kg kejuaraan tinju profesional bertajuk Hollywings Sports Show Boxing di Hollywings Club kawasan SCBD Jakarta Selatan, Minggu (27/2/2022).

Ketua Harian Komisi Tinju Profesional Indonesia (KTIP), dr Tommy Halauwet mengaku prihatin dengan kematian Hero Tito. Dan, dia mengingatkan agar seluruh federasi untuk berhati-hati menjadi supervisi pertandingan.

Baca juga :

“Saya prihatin setelah lama tidak ada korban. Kematian Hero Tito menambah panjang daftar petinju yang meninggal. Ini menjadi pelajaran bagi federasi untuk lebih berhati-hati,” tegasnya. (Azhr)

Daftar petinju Indonesia yang tercatat tewas dalam sejarah tinju Indonesia :
1948; Surabaya: Jimmy Koko (lawan: Meyer)
1950; Surabaya: Rocky Wang (atau Ricky Huang)(lawan: VIC Suatman)
1959 : Surabaya: Robby Pav (lawan: Mohammad Yali)
1961 : Sarono (lawan: Tan Hwa Soei)
1978 : Bandung: Atjeng Jim (lawan: Kai Siong)
1979: Nasir Kitu (lawan: unknown)
1980 : Syamsul Bachri (lawan: unknown)
1984 : Jakarta: Domo Hutabarat (lawan: Dadang Krisna)
1984: New York Akhirul Fajar (lawan Muhammad Ali)
1985 : Suryanto (lawan: unknown)
1987: Jayapura: Agus Souissa (lawan: Michael Arthur)
1988: Blitar: Wahab Bahari (lawan: Hudi)
1988 : Suryanto (lawan: John Bonnex)
23 Desember 1990: Bontang: Bongguk Kendy (lawan: Bisenti Santoso)
15 Juli 1993: Jakarta: Yance Samangun (lawan: Mahmud)
11 Mei 1995: Jakarta: Akbar Maulana (lawan: Bugiarso)
16 Juni 2000: Jakarta: Dipo Saloko (lawan: Roy Saragih)
18 November 2000: Belawan: Bayu Young Iray (lawan: Herianto Kalam)
11 Maret 2001: Bekasi: John Namtilu (lawan: Hasan Purba)
2 April 2001: Cibinong: Muhammad Alfaridzi (lawan: Kongthawat Ora Sorkiti)
28 Oktober 2001: Manado: Donny Maramis (lawan: Stenly Kalalo)
4 Februari 2003: Jakarta: Johannes “Bones” Fransiscus (lawan: Slamet Nizar. “Bones” wafat pada 6 Februari 2003)
21 September 2003: Sumatra Utara: Mula Sinaga – Petinju Amatir – (lawan: Asahan Tuerino. Mula Sinaga wafat pada 24 September 2003)
23 Januari 2004: Jakarta: Antonius Jonathan Mosse (lawan: Kaichon sor Vorapin)
19 Februari 2004: Purwokerto: Jack Ryan (lawan: Syamsul Hidayat)
5 Maret 2005; Jakarta: Hendrik Bira (lawan:Mones Arepas – Bira lost TKO in 3rd on March 3, 2005)
16 Juni 2006: Manado: Fadly Kasim (lawan: Jibril Soamole. Kasim kalah TKO 6)
15 Maret 2007: Jakarta: Anis Dwi Mulya (lawan: Irvan Bone). Anis kalah TKO ronde 6, wafat pada 20 Maret 2007
31 Maret 2012: Jakarta: Muhammad Afrizal alias Afrizal Cotto (lawan: Irvan Barita Marbun). Afrizal kalah angka mutlak, dan kemudian meninggal tanggal 4 April 2012 setelah menjalani operasi di bagian kepala karena mengalami pendarahan di otak di RS UKI, Jakarta
16 November 2012: Kupang: Oxon Palue (Lawan: Gerry Gio Toisuta). Hasil pertandingan seri 8 ronde. Oxon Palue kemudian mengeluh menderita keram kaki usai pertandingan, dan dinyatakan meninggal pada 20 November 2012 di rumahsakit.
27 January 2013: Jakarta: Tubagus Setia Sakti (Lawan: Ical Tobida). Hasil pertandingan Tubagus kalah TKO ronde 8 pada 26 Januari. Tubagus mengalami pendarahan otak, kemudian meninggal pada hari berikutnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.