Peraih Perak SEA Games 2021 Vietnam Itu Punya Kehidupan Suram di Masa Kacil

JakCityNewa (Hanoi) – Tak terbayangkan bagi Jumanta berangkat ke luar negeri untuk membela negara berkat kerja kerasnya menekuni olahraga wushu. Apalagi, dia hanya anak seorang buruh panggul di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Kehidupan masa kecilnya pun suram. Dia suka berkeliaran di jalanan dan menjadi penarik gerobok sampah untuk membantu ekonomi keluarga.

“Saya itu sejak kecil hidup di jalanan dan menjadi penarik gerobak sampah sekalian memungut barang bekas untuk dijual,” cerita Jumanta saat ditemui di Arena wushu Cau Giay Gymnasium, Hanoi, Vietnam, Minggu (15/5/2022).

Pria kelahiran Jakarta, 22 Mei 1997 ini mengaku diajak Salim Ayuba, pemilik sasana wushu Ayuba Camp untuk berlatih wushu. Dia menuruti ajakan mantan pelatih wushu nasional tersebut.

“Ya, saya memang mengajak Jumanta yang masih berusia 9 tahun itu untuk berlatih wushu. Saat itu, dia menjadi penarik gerobak sampah dan pemulung barang bekas. Untungnya, dia itu anak baik dan mau menuruti setiap nasehat yang saya berikan,” kata Salim Ayuba, peraih emas pertandingan eksbisi wushu pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 1996 Jakarta yang dihubungi melalui WhatsApp.

Kini, Jumanta telah memetik hasil kerja kerasnya sejak kecil menjalani latihan wushu. Dia tercatat sebagai peraih medali perak pada PON 2016 Jawa Barat dan medali emas PON 2020 Papua.

Berkat prestasi itu, Jumanta direkrut masuk pelatnas wushu Indonesia dan terpilih memperkuat Kontingen Indonesia di SEA Games 2021 Vietnam. Pada penampilan perdana di ajang pesta olahraga dua tahunan negara Asia Tenggara edisi ke-31 itu, Jumanta hanya mampu meraih perak.

Di pertandingan final kelas 60kg putra yang digelar di Arena wushu Cau Giay Gymnasium, Hanoi, Vietnam, Minggu (15/5/2022), dia kalah dari atlet tuan rumah Vietnam, Bui Truong Giang.

“Saya tidak bisa memberikan perlawanan maksimal di final karena dengkul saya mengalami cedera saat hendak mencoba melepaskan tendangan ke atlet VIetnam itu. Makanya, saya tidak seagresif saat tampil di pertandingan sebelumnya,” aku Jumanta.

Dari hasil kerja kerasnya menekuni olahraga wushu itu, Jumanta mengaku telah memiiki sebidang tanah di Indramayu yang merupakan kampung kedua orang tuanya dan juga sebidang tanah di daerah Jakarta Utara.

“Saya tahu persis Jumanta memang sudah membeli tanah di Indramayu dan Jakarta dari hasil bonus atas prestasinya. Dan, dia juga sudah punya mobil,” kata Salim Ayuba membenarkan pengakuan Jumanta. (Azhr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.