Oegroseno: Ada Upaya Verifikasi Ulang Untuk Memaksakan Atlet Tenis Meja Ilegal Masuk Tim SEA Games Kamboja

Oegroseno bersama Presiden ITTF Petra Sorling


JakCityNews (Jakarta) – Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PP.PTMSI) Komjen Pol (Purn) Oegroseno, menyebutkan ada upaya dari Kemenpora untuk melakukan verifikasi ulang terhadap cabang olahraga yang dipersiapkan menuju SEA Games ke-32 Kamboja.

Upaya ini tentu akan mengarah pada cabor tenis meja yang memaksakan atlet tenis meja ilegal binaan PB PTMSI masuk dalam gerbong untuk persiapan menuju SEA Games Kamboja tersebut.

“Kan dari awal kami sudah bersikap tegas menolak upaya penggabungan atlet binaan PB PTMSI masuk dalam persiapan menuju SEA Games Kamboja. Bagaimana mungkin kami menerima penggabungan itu sementara organisasinya ilegal. Hanya KONI Pusat saja yang mengakui keberadaan PB.PTMSI,” kata mantan Wakapolri itu di Jakarta, Minggu, (2/4/2023).

Jadi dualisme kepengurusan tenis meja di Indonesia, lanjutnya sudah tidak ada sejak putusan MA RI dan putusan BAORI. Yang ada saat ini ada dalam induk Organisasi Tenis meja yang legal (PP PTMSI) dan yang illegal (PB PTMSi).

Kalau dianalogikan di kejahatan curanmor namanya mobil bodong tapi diberikan surat jalan oleh Ketua Umum KONI Pusa, (bukan STNK).

Seperti pernah diberitakan sebelumnya bahwa plt Deputi 4 Kemenpora Surono (sekarang sudah resmi menjabat Deputi 4 Kemenpora) sempat mengancam akan mencoret tenis meja dari daftar kontingen Indonesia ke SEA Games Kamboja bila penggabungan itu ditolak,”tandasnya.

Oegroseno kemudian melihat upaya verifikasi ulang ini tidak lepas dari peran Deputi 4 Kemenpora Surono yang masih tetap memaksakan kehendaknya memasukkan atlet tenis meja binaan PB PTMSI.

Mantan Kapolda Sumut itu pun pada prinsipnya tidak keberatan asalkan berdasarkan aturan bukan karena “main kayu” pamer kekuasaan.

Sebagai pejabat baru Deputi 4 Kemenpora Surono seperti dikatakan Oegroseno, pamer kekuasaan dan hal itu berbahaya karena berpotensi merusak tatanan organisasi kelembagaan.

Sebagai bukti kesungguhan PP. PTMSI untuk membangkitkan kembali prestasi tenis meja di kancah internasional, menurut Oegroseno, pihaknya telah mengikuti Bidding sebagai tuan rumah Kejuaraan Dunia Junior 2025.

Diharapkan keberhasilan menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah dapat mengembalikan kepercayaan dunia internasional terhadap negara kita tercinta ini.

“Untuk menambah keyakinan ITTF sebagai induk organisasi Tenis Meja Dunia, PP PTMSI mengundang Presiden ITTF, Petra Sorling asal Swedia mengunjungi Indonesia dalam waktu dekat ini,” tutur Wakil Presiden SEATTA (Federasi Tenis Meja Asia Tenggara) ini.
Semuanya itu, kata Oegroseno, sebagai upaya penguatan Posisi tenis meja Indonesia di tingkat internasional.(eles)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.