Prof. Dr. Johansyah: UNJ Mendukung Berdirinya NOA dan Siap Menyebarluaskan Nilai-nilai Olympism

JakCityNews (Jakarta) –  Universitas Negeri Jakarta (UNJ) mendukung berdirinya program National Olympic Academy (NOA) yang diprakarsai oleh Komite Olimpiade Indonesia/ National Olympic Committee (KOI/NOC).

“Nilai – nilai Olympism yang ditekankan dalam NOA sejalan dengan mata kuliah yang ada di Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) UNJ. Dengan begitu UNJ siap menyebarluaskan nilai-nilai tersebut,“ tegas Prof. Dr. Johansyah Lubis M.Pd di Gedung KOI, Senayan, Jakarta, Senin (18/9/2023).

Dalam paparannya saat launching National Olympic Academy (NOA), Prof. Dr. Johansyah yang juga Dekan FIK UNJ mengatakan, sebelumnya sudah ada MoU antara NOC dengan UNJ dan Unesa Surabaya. Pertama terselenggaranya program olympism dan kedua program pendidikan nasional atau olympic nasional.

“Untuk menjabarkan program tersebut sudah dijadikan sebagai program mata kuliah wajib di UNJ. Bahkan dalam menyebarkan program tersebut, UNJ sudah melakukan penyuluhan akademik kepada Dekan-Dekan FIK Universitas yang ada di seluruh Indonesia, ” papar Prof. Dr. Johansyah.

Dia melanjutkan, program NOA sejalan dengan konsep undang-undang dalam pembentukan watak manusia. Walau dalam dunia akademik banyak memiliki perbedaan antara negara yang satu dan yang, kendati pada intinya sejalan dengan konsep Olympism.

Menurutnya, di Indonesia terdapat 4.004 perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Dengan pembentukan watak mahasiswa sejalan dengan Olympism, maka saat mereka lulus bisa menurunkan pada pelajar yang mencapai jutaan siswa.

Hal itu sangat menguntungkan dalam memberikan pembentukan watak pelajar yang mengerti akan perjuangan para atlet dan lainnya yang dapat membawa nama baik bangsa dan negara. Dalam artian Olympism ini tidak saja dimengerti oleh para atlet, namun meluas keseluruh lapisan masyarakat di Indonesia.

Pada kesempatan yang sama Ketua KOI Raja Sapta Oktohari mengatakan, pentingnya berdirinya NOA Indonesia tidak saja tertumpu pada atlet, namun masyarakat luas harus mengerti akan perjuangan para atlet.

Okto mencontohkan ketika atlet Indonesia meraih medali emas di Olimpiade, Merah Putih berkibar dan lagu Indonesia Raya berkumandang. Yang merasakan gembira bukan atlet itu saja, namun yang merasakan haru dan tangis bahagia adalah masyarakat di Tanah Air ketika menyaksikan dari siaran televisi Merah – Putih berkibar dan Lagu Indonesia berkumandang.(eles)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.