Kandas, Perang Besar Benavidez vs Canelo

M. Nigara
Wartawan Tinju Senior
Komentator Tinju tvone

KANDAS SUDAH harapan para penggila tinju dunia untuk bisa menyaksikan perang besar di atas ring, antara Saul Canelo Alvarez vs David Benavidez. Perang juara dunia sejati Super Middleweight asal Meksiko dengan juara interim asal Phoenix, Arizona, USA itu diprediksi akan jadi fight of the year 2024, seperti mimpi yang buyar karena kita terbangun dari tidur.

Perang besar itu bukan hanya keinginan Sang Monster Mexico, tapi juga pecinta tinju dunia yang mengharapkan keduanya bisa saling beradu kehebatan di atas ring. Namun, jalan panjang yang berliku harus dihadapi, khususnya bagi Benavidez.

Canelo sendiri sebebarnya sudah memberi sinyal, 4 Mei akan berlaga dengan petinju Amerika. Meski tidak menyebut nama, namun banyak pihak meprediksi, Benavidez lah lawan yang dimaksud.

Namun Benavidez sendiri sudah kadung ‘putus harapan’ dan mengumumkan naik ke kelas Light Heavyweight. Bahkan, Mauricio Sulaiman, Presiden WBC sudah pula merestui Benavidez bertemu Oleksandr Gvozdyk, petinju asal Ukraina yang saat ini ada di peringkat 2 WBC/WBO, dan penantang ke-6/5 WBA/IBF.

Berat
Menurut Mike Tyson, mantan juara dunia kelas berat yang karir dan kehidupannya penuh sensasi, jika sampai laga itu terjadi, berat bagi Canelo. “Kalau saja saya ada di kelasnya saat ini, saya pun akan mengalami banyak kesulitan menghadapi dia (Benavidez)” katanya.

Benar Canelo adalah petinju hebat, tapi Benavidez memiliki Skill yang sangat bagus. Dia juga, masih menurut Tyson, dibekali oleh Speed anda power yang mumpuni.

Selain itu, perbedaan usia enam tahun, Benavidez (27) dan Canelo (33), meski tidak menentukan, namun tetap bisa menjadi faktor. Artinya, jika terjadi pertarungan keras yang menguras tenaga, keuntungan tentu ada di tangan Benavidez.

Benavidez sendiri selalu tampil dengan prima. Boxing News 24, menuliskan dalam setiap laganya, Benavidez selalu tampil seorang master. Kekuatan presisi, serta strateginya sangat jitu. Artinya, tim dalam manajemen Benavidez memiliki kajian yang luas. Tak heran dari 28 kali tampil, seluruhnya menang dan 88 persen atau 24 kali dengan KO/TKO.

Jadi, masuk di akal jika Canelo seperti menghindar dari Sang Monster itu. Bahkan Robert Garcia, pelatih sang juara dunia sejati itu menegaskan bahwa Canelo sudah menentukan lawan.

“Ia (Canelo) terkekeh melihat kekecewaan para penggemar tinju dunia yang harapanya (vs Benavidez) tidak tercapai,” kata Garcia.

Masih kata Garcia, petinjunya bukan takut, tetapi ia punya hak untuk memilih lawan. Selain itu, ia juga punya hak untuk menentukan siapa petinju yang ‘akan diberi’ kesempatan memperoleh bayaran sangat tinggi.

Canelo sendiri sudah menandatangani kontrak dengan PBC ( Premier Boxing Champions) dengan besaran 35 juta dolar atau Rp 546 miliar untuk bertemu Munguia.
Ya, 4 Mei 2024, Canelo siap menghadapi Jaime Munguia, asal Tijuana, Meksiko.

Meski tidak setenar Benavidez, Munguia sesungguhnya bukan petinju kaleng-kaleng. Ring rekornya sangat meyakinkan 43 kali tarung, juga belum terkalahkan. Daftar kemenangan KO/TKOnya pun sangat baik, 24. Usianya juga sama dengan Benavidez, 27.

Walau belum ada catatan baku, Munguia kabarnya akan menerima bayaran sekitar 5 jutaan setara Rp 78 miliaran. Ini merupakan bayaran tertinggi sepanjang karirnya.

Sekali lagi, Garcia mengatakan Canelo senang bisa mengalahkan harapan banyak orang.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.