Polri Jamin Keamanan Masyarakat di Musim Mudik Tahun ini
JakCityNews (Jakarta) – Menghadapi arus mudik dan lebaran tahun 2024 ini Polisi Republik Indonesia memastikan keamanan utuk masyarakat yang sedang melakukan perjalanan mudik lebaran dengan ‘Operasi Ketupat 2024’.
Menurut catatan Polri sebanyak 193,6 juta masyarakat akan melakukan pergerakan mudik dari tempat tinggal mereka untuk pulang ke kampung halamannya masing-masing.
Melalui Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko pada Minggu (24/03/2024), mengatakan pelaksanaan pengamanan masyarakat saat mudik lebaran 2024 dikendalikan langsung secara terpusat melalui Mabes Polri baik dari saat rumah ditinggal penghuninya hingga dalam perjalanan menuju kampung halaman.
“Tentunya apa yang telah dilakukan oleh Mabes Polri, bagian daripada kepala operasi pusat maupun kepala operasi daerah sampai Polda-Polda akan melakukan pengamanan-pengamanan. Terkait rumah-rumah yang ditinggalkan maupun bencana alam, Polri tetap akan hadir (melakukan pengamanan) dalam Operasi Ketupat ini,” kata Trunoyudo.
Trunoyudo mengatakan dalam operasi kemanusiaan ini, pihaknya bekerja sama menjaga keamanan diri sendiri dan lingkungan serta menjaga ketertiban sehingga mudik Idul Fitri 2024 berjalan lancar dan aman.
Senada dengan Karo Penmas Polri, Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Pol Raden Slamet Santoso juga menjamin keamanan dalam perjalanan masyarakat kembali ke kampung halaman.
Polri sudah melakukan serangkaian kegiatan dari rapat koordinasi dengan lintas sectoral, melakukan latihan Tactical Floor Game (TFG) serta mendirikan Pos Pengamanan dan Pos Pelayanan menjelang arus mudik dan balik.
“Sesuai dengan hasil survey Kementrian Perhubungan diprediksi potensi pergerakan pemudik sekitar 193,6 juta jiwa pergerakannya dan menggunakan berbagai moda transportasi,” katanya.
Dengan bertambahnya pemudi lebaran pada tahun ini Korlantas akan menerapkan beberapa strategi seperti rekayasa lalu lintas contra flow, one way, ganjil genap, penerapan pelanggaran dengan ETLE dan pendirian pos pengamanan dan pos pelayanan untuk masyarakat pengguna jalan.
Raden memprediksi dari jumlah yang menggunakan jalan baik itu tol maupun non tol dari Jakarta menuju ke Barat, menuju Lampung, Sumatera, Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, sekitar 50 jutaan. Terbagi menjadi jalan tol maupun arteri tentunya kita sudah antisipasi dan faktor keselamatan dan kenyamanan masyarakat.
“Sistem ganjil genap dan jika terjadi kepadatan menggunakan contraflow, one way apabila kondisi kondisi di jalan tol Cikampek itu sudah penuh,” kata Raden Slamet Santoso. (gsu)