Tingkatkan Produksi Beras, Bulog Segera Luncurkan Program Mitra Tani

Dirut Bulog Bayu Krisnamurthi didampingi Sesper Arwakhudin Widiarso (kiri), dan Direktur Human Capital Purnomo Sinar Hadi (kanan)

JakCityNews (Jakarta)-Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi mengatakan
pihaknya dalam waktu dekat bakal segera meluncurkan program Mitra Tani sebagai salah satu langkah untuk meningkatkan produksi beras secara mandiri dan mengurangi ketergantung impor. Melalui program Mitra Tani, Bulog akan mendampingi para petani dalam arti kelompok atau satu hamparan.

Dirut Bulog Bayu Krisnamurthi

“Skema Pendampingan itu dilakukan secara komprehensif mulai dari bibit, pupuk, pengendalian hama hingga pemberian kredit ke petani sampai usaha tani yang baik. Bahkan sampai mengusahakan untuk bisa menghadapi tekanan iklim saat musim kering,” kata Bayu di Jakarta, Selasa (2/4/2024).

Ditegaskan Bayu, selanjutnya hasil produksi beras tersebut akan diserap Bulog. Inti dari program Mitra Tani ini yaitu, Bulog mendampingi petani untuk meningkatkan produktivitas beras dan produktivitas petani ditingkatkan.

Untuk tahap pertama, Bayu mengatakan program Mitra Tani, Bulog telah berhasil mengelola sebanyak 800 hektare lahan petani di Kediri, Jawa Timur. Ia optimistis dengan lahan garapan itu mampu meningkatkan produktivitas beras lebih besar 10 persen dari rata-rata produktivitas nasional.

“Rata-rata produktivitas gabah nasional 5,2-5,3 ton per hektar. Kita berharap lebih besar 10-20 persen dari situ (Mitra Tani), ” katanya.

Bayu menambahkan opsi yang diterapkan dalam program Mitra Tani adalah model terbaik bagi petani maupun Bulog dan terbuka untuk semua pola. Misalnya menggunakan pola Program Makmur, bekerja sama dengan kelompok tani maupun Bulog nantinya akan menyewa lahan sendiri.

“Lewat program ini diharapkan Bulog lebih pasti mendapatkan pasokan dalam negeri, di samping kita mendapatkan berapa sebenarnya biaya produksi petani sehingga kita bisa menilai kewajaran dari harga,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Bayu pun optimistis tak akan terjadi kelangkaan dan kenaikan harga besar jelang ldulfitri 1445 H atau lebaran 2024. Sebab pemerintah saat ini telah memiliki stok cadangan beras (CBP) di Bulog sebanyak 1,07 juta ton. Sedangkan realisasi impor beras Pemerintah yang sudah masuk saat ini sebanyak 1 juta ton dari total 3,6 juta ton kuota pada 2024.

“Realisasi impor beras kurang lebih sekitar 650 ribu sudah masuk atau masih di pelabuhan dan Rp 350 ribu yang sudah kontrak. Jadi hampir 1 juta. Seluruh retail kami sudah kami isi, sekarang lebih mudah mendapatkan beras. Di pasar tradisional juga tersedia, ” kata Bayu. (gsu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.