BKSAP DPR RI Tentang Keras Segala Inisiatif Menghambat Perdamaian dan Kemerdekaan Palestina 

Ketua BKSAP DPR RI Fadli Zon.

JakCityNews (Jakarta) – DPR RI, melalui Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP), menentang keras segala bentuk inisiatif yang menghambat perdamaian dan kemerdekaan Palestina termasuk gagasan untuk normaliasi hubungan dengan Israel.

Pernyataan itu disampaikan Ketua BKSAP DPR RI Fadli Zon dalam lanjutan Konferensi Liga Parlemen Al-Quds (League of Parliamentarians for Al-Quds) yang diselenggarakan di Istanbul, Turki.

Dalam keterangan tertulisnya, Minggu (28/4/2024), Fadli Zon menyatakan sangat mengecam keras sikap abai Israel terhadap resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB yang meminta gencatan senjata selama bulan Ramadan, termasuk pembebasan tahanan dan kemudahan akses bagi bantuan kemanusiaan.

“Israel tidak memiliki niatan untuk patuh pada hukum internasional termasuk resolusi-resolusi PBB. Bahkan, Israel terus menjadikan kelaparan sebagai senjata perang. Ini sangat ironis dan memalukan bagi dunia internasional,” ungkap Politisi Fraksi Partai Gerindra tersebut.

Lebih lanjut, Anggota Komisi I DPR RI tersebut juga menyayangkan sikap AS yang menggunakan hak veto untuk menggagalkan usulan Palestina sebagai Anggota Penuh PBB pada Sidang DK PBB, 18 April 2024 lalu. Menurutnya, DK PBB justu menjadi penghambat bagi upaya perdamaian di Palestina. Untuk kesekian kalinya, Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019 tersebut juga menegaskan komitmen penuh Pemerintah RI, DPR RI, dan juga seluruh elemen masyarakat Indonesia dalam mendukung kemerdekaan Palestina melalui berbagai lini.

“Kita terus upayakan kemerdekaan Palestina melalui berbagai lini. Pemerintah melalui Kemlu juga telah menyampaikan pandangan di Mahkamah Internasional dan sekarang menjadi utusan khusus negara-negara Organisasi Konferensi Islam (OKI) untuk diplomasi perdamaian. Di level parlemen, kita juga terus aktif dengan berbagai upaya termasuk menjadi inisiator penyusunan agenda darurat (emergency item) di dua sesi terkini Sidang Umum Parlemen Dunia atau Inter-Parliamentary Union,” jelasnya.

Sebagai wujud solidaritas untuk rakyat Gaza, Fadli Zon juga menyampaikan komitmen seluruh rakyat Indonesia dalam membantu para korban perang. Hingga saat ini, Pemerintah RI dan berbagai elemen masyarakat telah bahu membahu mengirimkan lebih dari 300 ton bantuan kemanusiaan ke Gaza melalui berbagai jalur, termasuk jalur laut dengan mengirimkan Kapal Rumah Sakit (RS) TNI KRI dr. Radjiman-992 dan juga melalui udara hasil kerja sama TNI AU dan Angkatan Udara Yordania.

 “Indonesia tidak membuka atau melakukan normalisasi hubungan dengan Israel. Kita tidak mau membangun hubungan diplomatik dengan pelaku genosida. Yang penting bagi adalah Palestina bisa merdeka dan berdaulat penuh,” pungkas Fadli dengan tegas. (gsu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.