Cony Pelestari Tari Tradisional di Parlemen
JakCityNews (Jakarta) — Sejak awal dibentuk pada 19 Februari 2016 lalu, hingga saat ini, Komunitas Tari Parlemen (KTP) atau Parliament Dance Community (PDC) selalu mewarnai kegiatan di lingkungan Setjen DPR RI.
Aktivitas PDC yang muncul di setiap kegiatan formal di gedung parlemen tak lepas dari kelenturan tangan sang pembina PDC, Inspektur Dua Sekretariat Jenderal DPR RI, Furcony Putri Syakura.
“Sesuai visi PDC, kami ingin menjadi komunitas tari terdepan dalam melestarikan seni budaya Indonesia baik di lingkungan parlemen, nasional dan forum-forum internasional, ” kata Cony-sapaan karib Hj. Furcony Putri Syakura-usai tampil menari di Panggung Ruang Pustakaloka DPR RI, Senayan, Jakarta, Sabtu (30/5/2024).
Saat awal berdiri KTP dibina oleh Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Sekretariat Jenderal DPR RI Bidang Seni dan Budaya. Semula, banyak Anggota Korpri menjadi Penari di komunitas tari untuk membudayakan tari tradisional sebagai sarana olah raga, mengenal budaya dan kekayaan Indonesia.
“Meski saat ini, Anggotanya tinggal 10 orang, kami ingin tetap mengangkat budaya Indonesia khususnya tari tradisional dari Nusantara,” kata Cony yang menjadi penari aktif sekaligus menjadi Pembina KTP.
Cony mengawali menjadi Penari Gelanggang Remaja Bulungan Jakarta Selatan tahun 1977 khusus tari Jawa. Dilanjutkan tari Melayu dan tari modern lainnya dalam berbagai sanggar berbeda dan ternama di zamannya.
“Syarat untuk menjadi penari di KTP, adalah lulusan sanggar tari, untuk memudahkan komunitas mengkolaborasi gerakan yang dimiliki penari karena setiap penari memiliki background tari berbeda, ” ujarnya.
Banyak tari sudah dipentaskan oleh KTP. Mulai genre tradisional murni hingga genre kontemporer. Seperti tari Gambyong (Jawa), tari Nusantara on stage versi 1, Nusantara On stage versi 2, tari Yapong new genre, tari lathi, tari Asmaraloka Nusantara, tari Lime Sieu (Model tari 1000 tangan), dan terbaru pementasan tari Nusantara Gemilang.
KTP juga ikut memeriahkan Seminar Policy Brief dan pembukaan pameran Inovasi di Gedung LAN Pejompongan dan LAN Veteran di Bulan Desember 2023 lalu.
“Mayoritas tari yang ditampilkan kolaborasi musik tradisonal seperti dentingan meriah, musik Bali, genre irama beat dan cepat. Sehingga tarian menjadi energik dan mudah diikuti oleh penari, ” katanya. (gsu)