Mendikdasmen Diminta Tak Gegabah Terapkan Kembali UN dan Hapus Sistem Zonasi
JakCityNews (JAKARTA) – Komisi X DPR meminta Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdamen) Abdul Mu’ti melakukan kajian terlebih dahulu terkait rencana penerapan kembali Ujian Negara dan penghapusan Sistem Zonasi.
Permintaan tersebut disampaikam Anggota Komisi X DPR Ali Zamroni dalam Rapat Kerja Komisi X dengan Mendikdasmen Abdul Mu’ti, Mendistiksaintek Satriyo Soemantri Brodjonegoro dan Menteri Kebudayaan Fadli Zon, di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (6/11/2024).
“Soal Ujian Negara dan Zonasi, kita minta dilakukan kajian terlebih dahulu secara mendalam. Mohon ini jangan terlalu gegabah, masa kita harus kembali dari nol lagi,” kata Ali Zamroni,
Anggota Fraksi Partai Gerindra itu mengaku kaget dengan pernyataan Mendikdasmen Abdul Mu’ti yang akan memberlakukan lagi Ujian Nasional tersebar luas di media massa dan menjadi viral. Padahal Mendikdasmen belum pernah disampaikan ke Komisi X DPR yang menjadi mitra kerja Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
“Saya hormati kebijakan Mas Menteri Mu’ti yang akan melakukan perubahan kebijakan pendidikan. Tetapi saya kaget dengan beberapa statement yang tersebar luas di media massa, terutama soal Ujian Negara. Saya ditanya keluarga, ditanya konstituen, tidak bisa menjawab, karena belum pernah disampaikan di Komisi X,” katanya.
Politisi Partai Gerindra ini berharap agar Abdul Mu’ti selaku Mendikdasmen menyampaikan terlebih dahulu rencana perubahan kebijakan pendidikan di Komisi X, bukan ke media massa.
“Jadi banyak sekali hal-hal baru yang kita dengar, tapi di Komisi X tidak ngomong apa-apa, tetapi kemudian di kuar menyampaikan banyak hal. Kita minta tolong kerjasamanya, bagaimana kebijakan-kebijakan itu disampaikan di sini, baru menyampaikan ke luar,” katanya.
Sedangkan terkait Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendistiksaintek) Satriyo Soemantri Brodjonegoro, Ali Zamroni meminta agar perguruan tinggi sekarang tak hanya menjadi penonton saja, sementara yang melakukan riset orang lain.
“Visi misi Presiden Subianto banyak sekali programnya yang terkait riset seperti hilirisasi dan swasembada pangan, lalu bagaimana sawit menjadi bahan bakar solar. Jadi ini kita minta, kami tidak mau perguruan tinggi itu hanya jadi penonton saja terus, sementara yang riset itu orang lain,” katanya.
Sementara terkait Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Ali Zamroni berharap agar artefak-artefak Indonesia yang berada di luar negeri bisa dibawa kembali ke tanah air. Ia mendukung penuh upaya Fadli Zon dalam rangka melestarikan warisan budaya Indonesia.
“Kami percaya kemampuann Bang Fadli Zon dalam berdiplomasi di banyak tempat di luar negeri. Kita berharap agar artefak-artefak kita di luar negeri yang merupakan warisan budaya kita, bisa dibawa kembali ke Indonesia,” katanya.