DPR Sambut Positif Pembatasan Akses Internet terhadap Anak

Anggota Komisi I DPR RI Okta Kumala Dewi (Dok.DPR)

JakCityNews (Jakarta) – Anggota Komisi I DPR RI Okta Kumala Dewi menyambut positif wacana pembentukan aturan pembatasan akses internet terhadap anak. Pembatasan gawai untuk anak dinilai langkah tepat memaksimalkan perkembangan anak.

“Wacana pembatasan gawai untuk anak bagi saya merupakan langkah positif untuk memaksimalkan perkembangan anak serta upaya preventif agar anak tidak kecanduan, ” kata Okta dalam keterangannya, Jakarta, Jumat (21/2/2025).

Legislator dari Fraksi PAN itu mengungkapkan berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik tahun 2024, tercatat 39,71 persen anak usia dini di Indonesia telah menggunakan telepon seluler. Bahkan, 35,57 persen di antaranya sudah mengakses internet.

“Banyak sekali kasus gangguan perkembangan pada anak yang diakibatkan oleh penggunaan gawai yang berlebihan, ” katanya.

Wakil Rakyat dari Dapil Banten III itu juga mencontohkan data menurut laporan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Dari penelitian terbarunya, anak di Indonesia yang menonton atau mendapatkan paparan gadget lebih dari 20 menit itu 65,1 persen mengalami persoalan temper tantrum.

Tak hanya itu, kata Okta, penggunaan atau paparan gadget yang terlalu lama dapat mengakibatkan perubahan perilaku pada anak. Bahkan, seringkali ditemukan akibat konten negatif gawai yang dapat diakses secara bebas dan ditiru oleh anak.

“Tentunya, kita juga menerima bahwa gadget dapat dimanfaatkan untuk media belajar, hanya saja, anak masih perlu bimbingan orang tua dalam penggunaan gawai,” katanya.

Di sisi lain, Okta menyebut dunia maya merupakan gerbang menuju dunia yang tak terbatas, sementara anak adalah pembelajar dan peniru yang handal. Jika tidak ada pembatasan penggunaan gawai dan bimbingan yang baik dari orang tua, maka penggunaan gawai jelas akan menjadi masalah yang serius.

“Karenanya, saya mendukung langkah untuk menggulirkan aturan mengenai pembatasan penggunaan gawai bagi anak untuk menyelamatkan generasi bangsa dan menyongsong Indonesia emas 2045, ” ujarnya. (gsu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.