PLN Mobile Proliga 2022 : LavAni Petik Kemenangan Perdana Putaran Kedua
![](https://jakcitynews.com/wp-content/uploads/2022/02/kemenangan-1024x576.jpg)
![](https://jakcitynews.com/wp-content/uploads/2022/02/iklan-banner-panjang-proliga-pln-2022-di-brita-jpg-6-1024x467.jpg)
JakCityNews (Bogor) – Tim pendatang baru Bogor LavAni memetik kemenangan pertama pada laga perdana hari terakhir seri kelima PLN Mobile Proliga 2022, setelah menundukkan tim pendatang baru lainnya, Kudus Sukun Badak dengan skor 3-0 (25-17, 25-19, 25-20) di GOR Kawah Candradimuka Padepokan Voli Jenderal Polisi Kunarto, Sentul, Bogor, Minggu (12/2/2022).
Ini merupakan kemenangan kedua Bogor LavAni atas tim yang sama. Pada putaran pertama lalu, Donny Haryono dkk. unggul 3-1. Secara keseluruhan ini merupakan kemenangan ketiga klub milik SBY itu. Satu kemenangan lainnya didapatkan dari Jakarta BNI 46.
Dengan kemenangan ini pula, LavAni berada di peringkat ketiga klasemen sementara dengan nilai sebelas, dari hasil tiga kali menang dan empat kali menderita kekalahan, di bawah JakartaPertamina Pertamax dan Jakarta BNI 46.
Baca juga :
- PLN Mobile Proliga 2025: LavAni Juara Putaran Pertama Usai Kalahkan Bank Sumsel
- PLN Mobile Proliga 2025: Electric PLN Penuhi Target Sapu Bersih Dua Laga di Kandang
- PLN Mobile Proliga 2025: Pertamina Menutup Putaran Satu Dengan Manis Usai Kalahkan Falcons
- PLN Mobile Proliga 2025: Bhayangkara Presisi Menang 3-0 Atas Surabaya Samator
- PLN Mobile Proliga 2025: Popsivo Polwan Sapu Bersih Dua Laga di Malang
Asisten pelatih Bogor LavAni, Erwin Rusni, mengatakan penampilan tim asuhan Jiang Jie cukup baik. “Penampilan kami sudah membaik dibanding putaran pertama,” ujar Erwin usai laga.
Sewaktu melawan Palembang Bank SumselBabel, LavAni sudah unggul 2-0 lebih dahulu. Namun akhirnya harus kalah 2-3. “Kita tidak ingin hal itu terulang kembali di putaran kedua ini. Anak-anak diinstruksikan untuk tidak melakukan kesalahan sendiri,” jelas Erwin.
Sementara itu, pelatih Kudus Sukun Badak, Rohadi Mulyo mengungkapkan kekalahan tim asuhannya lebih banyak disebabkan tidak adanya leader di lapangan, menyusul absennya Aji Maulana.
“Saat tertekan tidak ada kepercayaan diri dari anak-anak. Sehingga tidak ada pemicu untuk bangkit. Banyak kesalahan sendiri,” kata Rohadi.(eles)