Pemerintah Berupaya Penuhi Pasokan Kebutuhan Gula Dalam Negeri
![](https://jakcitynews.com/wp-content/uploads/2022/02/wapres-3-1024x576.jpg)
JakCityNews (Jakarta) – Pemerintah terus berupaya memenuhi pasokan kebutuhan gula dalam negeri. Komitmen ini terus diimplementasikan melalui program revitalisasi industri gula.
“Saya ingin menekankan kembali bahwa komitmen Pemerintah dalam program revitalisasi industri gula tidak pernah surut,” ujar Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat meresmikan pembukaan Musyawarah Nasional V Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) secara daring di Jakarta, Selasa (22/2/2022).
Lebih jauh Wapres menuturkan, Indonesia pernah mengalami era kejayaan indutsri gula pada tahun 1930-an dengan prestasi tertinggi sebagai negara pengeksport gula.
“Sejarah mencatat, negeri kita pernah menjadi pengekspor gula pada tahun 1930-an,” terangnya.
Oleh karena itu, tambah Wapres, untuk dapat kembali meraih kejayaan tersebut, pemerintah terus memperbaiki kondisi dan kualitas pabrik gula agar bisa menghasilkan produk yang berkualitas yang juga akan berimbas pada kesejahteraan petani.
“Kita ingin mandiri dalam pasokan gula, termasuk mendongkrak kesejahteraan petani tebu yang telah berperan di dalamnya,” tegas Wapres.
Wapres menilai, Indonesia memiliki lahan yang cukup luas untuk menanam tebu, bahan baku gula. Namun dalam skala besar, luas lahan tersebut belum dapat memenuhi kebutuhan industri.
Baca juga :
- Hadir Menjadi Pembicara di Lemhannas, Menteri AHY: Butuh Kepemimpinan Transformasional untuk Wujudkan Indonesia Emas 2045
- Kejuaraan Bola Voli Asia Putra U-20: Timnas Indonesia Berusaha Menang Lawan India
- SEA V League: PBVSI Panggil 14 Pemain Voli Putri
- Optimalisasi Pembangkit Sepanjang 2023, Bikin Kinerja PLN Nusantara Power Melejit
- Kejuaraan Bola Voli Asia Putra U-20 Tahun 2024: Timnas Indonesia Pastikan Langkah ke Perempatfinal
“Lahan untuk tebu ini banyak di Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan juga NTB. Namun, lahan-lahan yang ada dinilai masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan industri gula,” tuturnya.
Lanjut Wapres, ditemukan permasalahan baik dari sisi produktivitas perkebunan tebu (on farm) maupun pasca panen (off farm).
Untuk perbaikan on farm, sambungnya, para petani memerlukan bibit yang unggul, sehingga kualitas dan produksi tebu pun meningkat.
Sementara dari sisi off farm, perlu ada penambahan dan peremajaan pabrik gula.
Wapres berharap agar seluruh tantangan yang dihadapi mendapatkan solusi terbaik dan pada akhirnya akan membawa manfaat bagi semua. (Alvim)