LaNyalla Dukung Pemprov Jatim Lakukan Perdagangan ke Daerah Lain
JakCityNews (Jatim) – Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk terus melakukan terobosan dan membuka akses perdagangan ke berbagai provinsi.
Menurut LaNyalla upaya itu akan berdampak pada pertumbuhan produksi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dan meningkatkan ekonomi warga Jatim.
“Pertumbuhan ekonomi melalui sektor perdagangan tidak dapat dilakukan oleh para pelaku usaha sendirian tetapi harus difasilitasi terutama akses untuk perluasan pemasarannya,” ucap LaNyalla, Sabtu (26/2/2022).
Oleh karena itu, LaNyalla mendukung langkah Pemprov Jatim untuk terus mengakselerasi perdagangan Jatim ke berbagai daerah lewat misi dagang dan investasi.
“Saya kira langkah itu sangat inovatif dan akan berpengaruh besar untuk mempercepat pulihnya ekonomi. Di sisi lain pasar produk semakin berkembang yang pada akhirnya membuka lapangan kerja baru,” lanjut LaNyalla.
Baca juga :
- Legislator PKB Dorong Peningkatan Anggaran Pendidikan di Daerah 3T
- Ketua MPR Lantik Siti Fauziah Jadi Perempuan Pertama Jabat Sekjen MPR
- Soroti Potensi Energi Terbarukan Lokal dalam Acara Green South Alliance
- Komite II DPD RI Pantau Pengelolaan Sektor Pangan di Yogyakarta
- Pimpinan Komisi X DPR Minta Pemerintah Perbaiki Implementasi Sistem Zonasi
Peluang-peluang lain, kata LaNyalla bisa dikembangkan. Tidak hanya UMKM namun juga sektor lainnya juga sangat prospektif.
Sebelumnya ratusan pelaku usaha (UMKM) dua provinsi, Jawa Timur dan Sulawesi Tengah bertemu di Kota Palu dalam event Misi Dagang dan Investasi Pemprov Jawa Timur dan Pemprov Sulawesi Tengah. Dimana event serupa sebenarnya sudah dilakukan sejak lama oleh KADIN Jatim saat LaNyalla menjadi Ketua.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dalam acara itu membawa 40 pelaku usaha dengan hasil produksi aneka jenis dan saling melakukan negosiasi hingga bertransaksi.
Misi dagang juga diikuti oleh organisasi pelaku usaha, yaitu KADIN, HIPMI dan IWAPI Jatim yang melakukan penandatanganan MoU dengan KADIN, HIPMI dan IWAPI Sulteng.
Berdasarkan data Pemprov Jatim, misi dagang di Sulteng menghasilkan transaksi Rp 104,91 miliar.(Bas/Gatt)