LaNyalla Minta Kepala Daerah Serius Respon Laporan Mafia Bansos

JakCityNews (Surabaya) – Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta kepala daerah merespon serius laporan warga mengenai dugaan mafia bantuan sosial.
Di Surabaya, masyarakat penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) diwajibkan membeli barang di toko/warung tertentu. Jika tidak ikuti arahan, diancam ke depannya bakal dicoret dari daftar penerima.
“Saya sangat sesalkan hal itu. Sebab, di tengah kesusahan masyarakat masih ada saja yang berprilaku serakah. Tak seharusnya warga kurang mampu penerima bantuan dimanfaatkan untuk obyek mengeruk keuntungan,” tukas LaNyalla, Minggu (6/3/2022).
Beruntung hal tersebut berhasil dibongkar Walikota Surabaya, Eri Cahyadi. LaNyalla pun memberikan apresiasi.
“Saya minta kasus mafia bansos ini diusut lebih jauh lagi. Bisa jadi masih ada keterkaitan dengan mafia-mafia di daerah lain. Makanya kepala daerah di tempat lain juga harus memerhatikan modus seperti ini,” ucap LaNyalla yang sedang reses di Jawa Timur.
Baca juga :
- Kolaborasi BBPVP-LPK Yayasan Shine Indonesia, Lepas 75 Peserta Magang ke Jepang
- Timnas Voli Indonesia Finis Keenam di AVC Nations Cup 2025
- Performa Timnas Voli Pantai Tetap Dipuji Walau Hanya Raih Peringkat 4 di China
- AVC Nations Cup: Indonesia Berpeluang Hadapi Taiwan atau Pakistan
- Yolla Yuliana Mundur dari Timnas Voli Indonesia
LaNyalla menyorot modus operandi para mafia, yakni penerima bantuan diwajibkan membeli sembako dengan sistem paketan di warung yang sudah ditunjuk. Hal ini justru bisa menganggu pemulihan ekonomi.
“Seharusnya para penerima bansos membelanjakan uangnya di warung manapun, sehingga terjadi transaksi dan pergerakan ekonomi. Kalau harus ke satu tempat, artinya pergerakan ekonomi dikuasai sekelompok orang dan ini sangat berbahaya,” papar dia lagi.
Kepada warga masyarakat dimanapun, LaNyalla mengimbau untuk tidak segan melapor jika mengalami hal yang sama.
“Sekali lagi saya minta para kepala daerah untuk menindaklanjuti laporan warganya dan libatkan juga aparat berwajib,” tuturnya. (Bas/Gatt)