Deputi Persidangan Harap Layanan Informasi DPR RI Jadi Inspiratif & Edukatif

Deputi Bidang Persidangan Setjen DPR RI Suprihartini usai membuka ‘Seminar Layanan Informasi untuk Parlemen’ di Gedung Perpustakaan DPR. Foto: DPR

JakCityNews (Jakarta) – Deputi Bidang Persidangan Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI Suprihartini membuka agenda Seminar Layanan Informasi untuk Parlemen di Gedung Perpustakaan DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (27/9/2023). Ia berharap agenda ini bisa meningkatkan kualitas platform informasi DPR menjadi inspiratif dan edukatif, tidak hanya bagi para pengambil kebijakan namun juga publik umum.

Dalam sambutannya, Suprihartini menegaskan peningkatan kualitas informasi di DPR terutama di Perpustakaan harus berdampak yang positif sehingga perlu dievaluasi dan diasah kompetensinya secara berkala. “Saya melihat bahwa kegiatan ini sangat positif, karena ini memberikan satu nilai tambah khususnya kepada teman-teman pustakawan. Bagaimana memberikan pelayanan informasi kepada stakeholder utama kita yaitu, bapak ibu anggota DPR, ” ujar Suprihartini.

Suhartini mengatakan mengungkapkan Perpustakaan DPR RI, sebagai salah satu sistem pendukung kedewanan, terhadap anggota harus mampu menyediakan data dan informasi secara tepat, cepat, dan akurat. Hal ini penting, imbuhnya, lantaran kedewanan perlu mengambil keputusan yang strategis. Sebab itu, dengan adanya agenda ini, ia meminta para pegawai Setjen DPR bisa mengoptimalkan dan memperkaya wawasan diri tentang bagaimana cara penyampaian informasi yang efektif dan efisien untuk pemangku kepentingan.

“Inovasi dalam penyampaian informasi, termasuk penggunaan teknologi adalah kunci untuk memastikan informasi tersebut relevan, mudah diakses, dan mudah dipahami oleh semua pihak yang berkepentingan, ” ujarnya.

Suprihartini berharap publik bisa lebih mudah dan cepat mendapatkan informasi, khususnya informasi yang dihasilkan oleh DPR RI dan Perpustakaan. Tidak hanya produk kebijakan yang dihasilkan oleh DPR dan pemerintah, akan tetapi publik juga lebih mudah mengakses berbagai jenis buku yang dapat dijadikan bahan atau materi.

“Artinya layanan informasi ini yang memang kita harapkan bisa lebih mudah diakses nanti dalam taraf digitalisasi, ” kata Suprihartini. (gsu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.