Perlu Minimalisasi Dampak Ekologis Pengeboran Slim Hole di Sukabumi
JakCityNews (Jakarta) – Anggota Komisi VII DPR RI Ribka Tjiptaning Proletariyati mengingatkan pentingnya meminimalisasi dampak ekologis yang terjadi akibat eksplorasi dan pengeboran slimehole panas bumi yang dilakukan di beberapa wilayah di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Usai kunjungan spesifik Komisi VII DPR RI di Jawa Barat, Jumat, (26/5/2023) lalu, Ribka menegaskan, jangan sampai proyek yang bertujuan untuk memanfaatkan energi baru terbarukan ini malah menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat dan lingkungan.
“Tadi saya kemukakan karena sudah pernah ada (bencana longsor) di daerah Kabandungan. Supaya kalau misalnya nanti betul ada pengeboran atau eksplorasi itu harus dihitung benar supaya tidak berdampak kepada masyarakat, ” kata Ribka melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (27/5/2023)
Ribka menyebut gempa maupun tanah longsor yang merugikan masyarakat karena pernah terjadi ada di Kabandungan (disebabkan aktivitas pengeboran) yaitu Chevron itu. “Jadi ini kan mumpung lagi (tahap persiapan jadi) dikaji kembali,” kata Ribka.
Menurut Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini, sejauh ini tidak ada masalah yang disampaikan masyarakat terkait wilayah yang dilakukan pengeboran. Namun, pihaknya tetap mengingatkan dengan tegas terkait dampak ekologis yang mungkin saja muncul pasca pengeboran.
“Kalau persoalan tanahnya tidak ada masalah dari masyarakat sekitar, tapi harus diantisipasi supaya tidak ada masalah, atau dampak eksplorasi. Setiap eksplorasi itu pasti ada dampaknya sebenarnya. Dampaknya masalah kesehatan, pertanian, lingkungan misalnya, nah itu diantisipasi,” ujar Legislator Dapil Jawa Barat IV ini.
Namun demikian, Ribka juga berharap dengan dilakukannya eksplorasi dan pengeboran slime hole panas bumi di Sukabumi ini, dapat memunculkan alternatif energi yang bisa digunakan untuk mengurangi dampak polusi dan emisi karbon. (gsu)