Hindari Pinjol, Perlu Literasi Digital dan Keuangan bagi Remaja

Indah Kurnia, (foto:Dok. DPR)

JakCityNews (Jakarta) — Anggota Komisi XI DPR RI Indah Kurniawati menilai perlu dilakukannya peningkatan literasi digital dan keuangan secara masif dan terstrukur. Perilaku pelajar dan remaja yang akrab dengan digital/gadget harus disertai literasi keuangan agar terhindar tawaran yang to good to be true (pinjaman online=pinjol).

“Literasi keuangan yang bukan hanya paham menggunakan, tapi bagaimana memanfaatkan seluruh tawaran itu untuk hal yang perlu saja dan tetap dalam prinsip utamakan kebutuhan bukan keinginan,” jelas Indah usai mengikuti Kunjungan Kerja Spesifik Komisi XI DPR RI ke Kota Tangerang Selatan, provinsi Banten, Rabu (31/1/2024).

Indah mengimbau pentingnya peran orangtua untuk mengingatkan dan menjaga anak-anaknya agar tidak mudah terpengaruh dengan tawaran pinjaman online yang seolah-olah cepat dan gampang namun pada akhirnya dapat membuat penderitaan.

Selain itu lanjut politikus PDI Perjuangan, pemerintah juga perlu membuat regulator lebih ketat lagi, agar data itu tidak mudah diakses dan diterima. Bahkan disebarkan sehingga akses penawaran terhadap pinjol ilegal lebih sulit. Pastikan pinjol itu pasti legal dan kemudian logis.

“Legal artinya apabila ada tawaran yang pertama bisa dikonfirimasi ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kemudian logis itu adalah sesuatu yang memang tidak wajar, jangan diikuti sebaiknya diabaikan,” kata Indah.

Indah juga mendorong Bank Perekonomian Rakyat (BPR) sebagai Bank Peserta Penjaminan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dapat lebih berinovasi dalam merekrut lembaga donor (pendanaan).

“Perlu ada pengawasan OJK, LPS maupun BI secara khusus serta kesempatan kepada BPR untuk berkembang dalam menyalurkan kredit kepada mereka para debitur yang tepat, ” ujarnya. (gsu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.